Selama berabad-abad, orang-orang mencari tahu apa yang membuat orang Jepang begitu sehat. Ada yang mengaitkannya dengan makanan, gaya hidup, hingga komunitas mereka.
Namun, tak ada yang bisa memastikan apa yang membantu banyak orang di Jepang hidup lebih dari 100 tahun. Dikutip dari laman Times of India, kemungknan karena konsep hidup mereka, bagaiman cara mereka bergerak, makan, beristiahat, dan menemukan tujuan hidup.
Di Jepang, konsep ikigai, alasan untuk bangun setiap pagi bukanlah slogan atau kiat produktivitas. Mereka melakukannya dalam menjalani hidup, bahkan di usia 100 tahun.
Negara ini kini hampir memiliki 100.000 centenarian, terbanyak di dunia, dan lebih banyak per kapita dibandingkan negara lain. Ada pola yang sama dari lima orang di antara orang Jepang dengan usia 100 tahun, mereka mencintai pekerjan mereka dan tidak pernah berhenti melakukanya.
1. Seiichi Ishi
Di Jepang pekerjaam bukanlah bagian hidup, tapi alasan untuk hidup. Seichii Ishii berkelana ke sebuah bengkel saat berusia 12 tahun dan jatuh cinta pada baju terusan biru tua yang dikenakan para pekerja.
Lebih dari 90 tahun kemudian, di usia 103 tahun, dia masih mengelola bngkelnya sendiri.
"Jika saya meninggal di sini, di bengkel saya, saya akan bahagia," katanya kepada New York Times.
"Saya seorang pekerja dan itu tidak berubah seiring bertambahnya usia," tambahnya.
Pekerjaan sederhanaya di bengkel seperti membeinya tujuan. Secara ilmiah, hal tersebut membuatnya terus bergerak, rutinitasnya membantunya menjalani hidup sehat tanpa harus bersusah payah.
(elk/kna)