Orang-orang yang jenius biasanya melakukan beberapa kebiasaan aneh yang sering disalahpahami atau dipandang rendah. Meski tampak tak biasa, kebiasaan-kebiasaan ini merupakan hasil langsung dari caa kerja otak yang berkontribusi pada pengetahuan dan kreativitas mereka.
Dikutip dari laman Your Tango Kebiasaan-kebiasaan ini menciptakan ruang bagi ide-ide untuk berkembang. Lantas, apa saja kebiasaan tersebut.
1. Sering Begadang
Orang yang jenius biasanya akan sering begadang. Mereka bisa meningkatkan kreativitas dan produktivitas di lingkungan yang tenang dan bebas gangguan.
Sebuah studi dari Imperial College London menemukan bahwa mereka yang lebih aktif sepanjang malam cenderung mendapat skor tes kognitif yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang lebih produktif di pagi hari. Idealnya, orang yang memliki 7-9 jam setiap malam memiliki fungsi otak terbaik, sementara otak mereka yang tidur lebih lama atau lebih sedikit mungkin kesulitan untuk berfungsi secara optimal.
2. Membuat Ruang Kerja Berantakan
Biasanya orang yang benar-benar cerdas bekerja di lingkungan yang berantakan dan tidak teratur. Mereka lebih mementingkan berpikir mendalam dan kreativitas dibandingkan dengan menjaga kerapian.
Dikuip dari laman Calm, sebuah studi meminta orang-orang untuk menemukan kegunaan baru dari bola pingpong. Mereka yang bekerja di ruangan berantakan menghasilkan lebih banyak ide orisinal dan tidak konvensional dibandingkan mereka yang bekerja di ruangan rapi.
3. Berbicara Sendiri
Seseorang yang jenius kemungkinan besar akan sering berbicara kpada dirinya sendiri. Hal ini memungkinkan orang jenius untuk mengungkapkan pikiran mereka secara verbal dan menyuarakan isu atau masalah apapun yang ingin mereka selesaikan.
Sebuah makalah penelitian yang diterbitkan oleh National Library of Medicine mengatakan, prcakapan diri yang dilakukan, mungkin terbuka atau tertutup dikaitkan dengan brbagai fungsi mental yang lebih tinggi, termasuk penalaran, pemecahan masalah, perencanaan dan pelaksanaan rencana, perhatian, dan motivasi.
Saat seseorang secara aktif mempraktikkan self-talk, mereka mampu mengatur pikirannya, yang membantu otaknya berfungsi pada tingkat yang lebih tinggi.