BMKG Wanti-wanti 'Menguatnya' Cuaca Ekstrem di Wilayah Ini 2 Hari ke Depan

BMKG Wanti-wanti 'Menguatnya' Cuaca Ekstrem di Wilayah Ini 2 Hari ke Depan

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 19 Nov 2025 09:18 WIB
BMKG Wanti-wanti Menguatnya Cuaca Ekstrem di Wilayah Ini 2 Hari ke Depan
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini menyusul peningkatan status Bibit Siklon Tropis 97S, yang saat ini terpantau di Laut Timor selatan Kepulauan Babar, Tanimbar. Sistem ini masuk kategori peluang tinggi untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 hingga 72 jam ke depan, sehingga memicu potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia timur.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani meminta masyarakat tetap waspada, terutama terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi, tetapi mengimbau agar tidak panik berlebihan.

"BMKG memantau perkembangan 97S setiap saat. Masyarakat tidak perlu cemas, kuncinya tetap waspada dan terus memantau informasi resmi. Hindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi," ujarnya, Selasa (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan pusat sirkulasi 97S berada di sekitar 10.0°LS-130.6°BT, dengan struktur yang semakin menguat dan perluasan awan menutupi lebih dari setengah lingkaran pusat sistem. Kondisi laut dan atmosfer yang hangat dan lembap, termasuk suhu muka laut 28 hingga 30°C serta aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), disebut sangat mendukung penguatan bibit ini menjadi siklon tropis.

Dalam 72 jam mendatang, bibit ini diprediksi berkembang menjadi siklon tropis dengan potensi kecepatan angin mencapai 50 knot, bergerak ke timur, timur laut sebelum berbelok ke tenggara.

ADVERTISEMENT

Wilayah Berpotensi Terdampak Cuaca Ekstrem

BMKG memetakan sejumlah potensi dampak cuaca dalam 24 jam ke depan:

1. Hujan Lebat-Sangat Lebat

Maluku

2. Hujan Sedang-Lebat

Nusa Tenggara Timur (NTT)

3. Gelombang Tinggi

2.5 hingga 4 meter: Laut Arafura bagian barat-tengah

1.25 hingga 2.5 meter:

Samudra Hindia selatan NTT

Perairan selatan NTT

Laut Sawu

Perairan Kepulauan Leti-Tanimbar

Laut Banda

Imbauan untuk Masyarakat Berisiko

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, meminta pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi genangan, banjir pesisir, gangguan transportasi laut, hingga kerusakan infrastruktur. Nelayan dan kapal kecil disarankan menunda pelayaran melewati perairan terdampak gelombang tinggi.

"BMKG melalui TCWC Jakarta melakukan pemantauan intensif selama 24 jam penuh. Masyarakat diimbau hanya mengikuti informasi resmi BMKG," tegasnya.




(naf/kna)

Berita Terkait