Alert! Wamenkes Soroti Makin Banyak Anak Muda di Bawah Umur 20-an Kena Diabetes

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 21 Nov 2025 12:40 WIB
Ilustrasi diabetes. (Foto: Getty Images/Suriyawut Suriya)
Jakarta -

Wakil Menteri Kesehatan Prof Dante Saksono Harbuwono menyebut tren usia muda dengan diabetes terus meningkat. Mengutip hasil survei kesehatan indonesia (SKI) 2023, satu dari 9 orang dinyatakan mengidap diabetes. Hampir sepertiganya juga memiliki kondisi obesitas, faktor risiko diabetes pada usia muda.

"Dan sepertiga di sudut populasi ini itu akan berisiko jadi diabetes terutama pada usia-usia muda. Kalau semakin tinggi usia muda dengan obesitas dan sedentary lifestyle yang jelek, maka semakin tinggi chance-nya untuk jadi diabetes," sebutnya dalam konferensi pers Jumat (21/11/2025).

Dante mengimbau perubahan pola gaya hidup, dengan menurunkan berat badan dan rutin pemeriksaan kesehatan gratis untuk lebih awal mendapatkan pengobatan, bila teridentifikasi diabetes.

"Kita evaluasi dengan CKG, nanti CKG kan bisa dipercaya semuanya. Kalau di data SKI itu sekitar 5 persen diabetes terjadi pada kelompok usia 18 tahun ke bawah," ujarnya.

Ketua PERKENI, Prof Dr dr Em Yunir, SpPD-KEMD, menambahkan lonjakan kasus diabetes pada usia muda bukan lagi fenomena baru. Namun, trennya meningkat jauh lebih cepat dalam satu dekade terakhir.

"Sekarang prevalensinya sudah menembus 11 persen lebih. Dulu, sebelum banyak faktor lifestyle tidak sehat, kasus diabetes lebih dominan usia 50 hingga 70 tahun. Sekarang banyak muncul di usia 20, 30, bahkan di bawah 20 tahun," jelasnya.

Prof Yunir mengatakan perubahan gaya hidup masyarakat, mulai dari pola makan tinggi kalori, kurang aktivitas fisik, hingga stres, menjadi pemicu utama. Namun, faktor genetik tetap memegang peran penting.

"Kalau ada riwayat dari orangtua atau nenek, risikonya terbawa terus. Jika kita bisa mengidentifikasi lebih awal, perubahan gaya hidup dapat dilakukan lebih cepat sehingga potensi munculnya diabetes bisa dicegah di kemudian hari," ujarnya.



Simak Video "Video: WHO Keluarkan Pedoman Baru Syarat Terapi GLP-1 untuk Obesitas"


(naf/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork