Hati-hati, Kondisi Kaki Ini Bisa Jadi Tanda Awal Risiko Serangan Jantung

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 24 Nov 2025 05:00 WIB
Foto ilustrasi: Getty Images/Boy_Anupong
Jakarta -

Perubahan yang terus-menerus pada kaki mungkin menandakan lebih dari sekadar ketegangan otot atau penuaan sendi. Penelitian menunjukkan bahwa gejala-gejala tertentu pada kaki dapat mengindikasikan penyakit arteri, yang sangat terkait dengan risiko serangan jantung.

Sebuah studi peer-review yang dipublikasikan dalam Circulation mengamati lebih dari 14 ribu pasien dengan penyakit arteri perifer atau Peripheral Artery Disease (PAD). Mereka menemukan bahwa individu dengan penyempitan arteri kaki mengalami tingkat serangan jantung yang jauh lebih tinggi selama 30 bulan dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami PAD.

Hal ini menunjukkan bahwa gejala pada kaki berfungsi sebagai tanda peringatan dini untuk masalah kardiovaskular, yang menyoroti pentingnya evaluasi tepat waktu.

Mengapa Gejala pada Kaki Penting Bagi Kesehatan Jantung?

Ketika arteri di kaki menyempit atau tersumbat, proses aterosklerotik yang sama sering memengaruhi arteri koroner yang memasok darah ke jantung. Gejala pada kaki dapat muncul pertama kali sebagai nyeri, rasa berat, kram, atau kelemahan pada betis atau paha saat berjalan, suatu kondisi yang disebut klaudikasio intermiten.

Menurut National Institutes of Health (NIH), PAD seringkali kurang terdiagnosis tetapi memiliki risiko kardiovaskular yang sebanding dengan orang yang pernah mengalami serangan jantung.

Nyeri kaki, mati rasa, atau luka yang lambat sembuh harus segera diperiksa lebih lanjut. Gejala-gejala ini merupakan indikator nyata dari masalah pembuluh darah yang lebih luas.



Simak Video "Video Nyeri di Ulu Hati? Waspada Gejala Penyakit Jantung Koroner"


(sao/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork