Peringatan dari Ilmuwan Buat yang Doyan Nonton Video Pendek TikTok-Reels

Peringatan dari Ilmuwan Buat yang Doyan Nonton Video Pendek TikTok-Reels

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 05 Des 2025 08:34 WIB
Peringatan dari Ilmuwan Buat yang Doyan Nonton Video Pendek TikTok-Reels
Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Seiring dominasi video berdurasi pendek (seperti di TikTok, Reels, dan YouTube Shorts) di media sosial, para peneliti kini berlomba memahami bagaimana format yang sangat menarik dan didorong algoritma ini memengaruhi otak.

Kekhawatiran yang meluas mengenai "brain rot," istilah slang yang berarti kemunduran kondisi mental atau intelektual seseorang, kini mulai didukung oleh bukti ilmiah awal.

Oxford University Press bahkan menjadikan "brain rot" sebagai Kata Tahun 2024 mereka, menunjukkan betapa mainstream-nya kekhawatiran ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun penelitian masih dalam tahap awal, beberapa tinjauan studi menemukan kaitan antara konsumsi video pendek yang intensif dengan masalah kognitif.

Diberitakan NBC News, tinjauan 71 studi melibatkan hampir 100.000 peserta yang diterbitkan di Psychological Bulletin (APA) menemukan bahwa konsumsi video pendek yang tinggi berhubungan dengan kognisi yang lebih buruk, terutama dalam hal rentang perhatian (attention spans) dan kontrol impuls.

ADVERTISEMENT

Tinjauan tersebut juga mengaitkan konsumsi video yang berat dengan peningkatan gejala depresi, kecemasan, stres, dan kesepian.

Peringatan dari Para Ahli

James Jackson, seorang neuropsikolog dari Vanderbilt University Medical Center, mengakui bahwa ada sejarah panjang kekhawatiran terhadap teknologi baru (seperti video game), namun ia meyakini banyak kekhawatiran tentang video pendek ini dibenarkan.

Menurutnya, penelitian saat ini secara luas menunjukkan efek berbahaya pada otak ketika video pendek dikonsumsi dalam dosis besar. Studi dari berbagai negara, termasuk Yordania, Arab Saudi, dan Mesir, juga menemukan kaitan antara konsumsi video dan masalah memori, serta kelelahan kognitif.

Dr Nidhi Gupta, seorang endokrinologis pediatrik, menyatakan kekhawatiran bahwa media ini telah menciptakan jenis kecanduan baru, yang ia gambarkan sebagai "video games and TV on steroids."

Meskipun perlu bertahun-tahun penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah perubahan kognitif ini dapat dibalik (reversible).

"Saya akan terkejut jika, dalam lima hingga 10 tahun ke depan, kita tidak memiliki tanda-tanda serupa yang memvalidasi kepanikan moral yang kita miliki seputar video pendek," ucap dia.

Halaman 2 dari 2
(kna/kna)
Otak lemot gegara Video Pendek
3 Konten
Konten singkat di media sosial membuat sejumlah pengguna betah crolling hingga hitungan jam, bahkan seharian tanpa henti. Kebiasaan tersebut bisa mengarah ke 'brain rot'.

Berita Terkait