Kementerian Kesehatan RI memprediksi kasus baru kanker leher rahim atau kanker serviks mencapai 38,8 ribu dengan 22,3 ribu di antaranya meninggal dunia. Hal ini berdampak ke beban pembiayaan kesehatan tertinggi kedua terkait kanker yakni Rp 98 miliar.
"Kanker leher rahim merupakan kanker kedua yang paling sering diderita oleh perempuan di Indonesia, dengan 56 kematian setiap hari," demikian laporan Kemenkes dalam data yang dihimpun Desember 2025.
Tren tersebut meningkat dibandingkan laporan rata-rata 36 ribu kasus baru dalam tiga tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pemicu kematian di kanker serviks relatif tinggi adalah minimnya deteksi dini. Kemenkes RI melaporkan rendahnya deteksi dini berkaitan dengan rasa malu datang ke faskes.
"Rasa malu dikaitkan dengan kegiatan pergi ke faskes untuk skrining pemeriksaan panggul itu sendiri, dan diperiksa oleh petugas kesehatan laki-laki atau muda," tandas dia.
Kanker serviks menjadi kanker kedua terbanyak yang paling sering terjadi pada wanita. Berikut laporannya:
- Kanker payudara: 66.271 kasus
- Kanker serviks: 36.964 kasus
- Kanker ovarium 15.130 kasus
- Kanker kolorektal 13.773 kasus
- Kanker paru: 9.797 kasus
(naf/kna)











































