Duka dari Utara Sumatera

Kemenkes: Ratusan Ribu Bumil dan Balita Terdampak Bencana Sumatera, Aceh Terparah

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 05 Des 2025 18:42 WIB
Foto: Getty Images/FatCamera
Jakarta - Kementerian Kesehatan RI mengungkap ratusan ribu kelompok rentan terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera, terparah di Aceh. Kepala Pusat Krisis Kesehatan (Pusdatinkes) Kemenkes, Agus Jamaludin, SKM, M Kes, menyebut kondisi di Aceh masih sangat menantang karena banyak akses jalan terputus.

Agus menekankan banyak dari kelompok rentan di Aceh kesulitan mendapat layanan kesehatan akibat fasilitas kesehatan rusak, terendam, bahkan tidak dapat beroperasi. Beberapa rumah sakit dan puskesmas dilaporkan terputus aksesnya akibat jembatan ambruk, jalan longsor, serta pasokan listrik dan BBM yang tidak tersedia.

"Ini data untuk menambah pemahaman kondisi di Aceh. Untuk bayi saja ada 104.623 orang. Kemudian balita 101.008 orang. Ibu hamil 394.250 orang. Ibu menyusui 2.380 orang. Lansia 459.428 orang. Disabilitas 17.077 orang. Dan pasien yang perlu hemodialisa 545 orang," kata Agus dalam konferensi pers Jumat (5/12/2025).

Data tersebut mencakup seluruh 18 kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

Banyak dari mereka seharusnya bisa mendapatkan pelayanan, tetapi faskes-nya kolaps.

Situasi ini sangat berisiko, terutama bagi:

  • Ibu hamil yang membutuhkan pemeriksaan berkala
  • Bayi dan balita yang rentan terhadap penyakit infeksi di pengungsian
  • Lansia yang membutuhkan obat harian
  • Penyandang disabilitas yang membutuhkan pendampingan
  • Pasien hemodialisa (HD) yang harus menjalani cuci darah rutin dan tidak boleh terlambat

Pasien cuci darah merupakan salah satu yang paling darurat. Banyak di antara mereka harus segera dirujuk ke fasilitas di luar daerah karena unit HD di beberapa rumah sakit terdampak tidak dapat berfungsi.

Pusat krisis kesehatan kini memprioritaskan pemulihan layanan kesehatan dasar, suplai obat-obatan, vaksin, dan logistik medis untuk kabupaten/kota yang paling parah. Pendataan kelompok rentan dilakukan untuk memastikan distribusi bantuan sesuai kebutuhan di lapangan.

"Kami pastikan semua kelompok rentan ini menjadi prioritas dalam penanganan," kata Agus.



Simak Video "Video: Penyebab Pelayanan Kesehatan Daerah 3T Masih Terbatas"


(naf/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork