Pesan Buat Gen Z, Begini Cara Biar Nonton Konten TikTok-Reels Nggak Bikin 'Otak Busuk'

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 05 Des 2025 19:10 WIB
Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/ViewApart
Jakarta -

Fenomena 'brain rot' mulai banyak disorot publik, terutama gen Z. Istilah ini diartikan sebagai kondisi penurunan fungsi mental akibat kebiasaan doom scrolling atau terus-menerus scroll media sosial.

Gen Z tumbuh bersama dengan internet. Dari era Tumblr dan Vine, teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Tetapi, intensitas paparan digital yang tinggi mulai menunjukkan dampaknya.

Rata-rata gen Z di Amerika Serikat menghabiskan lebih dari 6 jam sehari untuk scrolling TikTok, YouTube, dan Instagram. Ironisnya, platform yang memperparah brain rot kini dipakai untuk menyuarakan perlawanan.

Para ahli memperingatkan bahwa konsumsi media sosial berlebihan dapat memicu gejala mirip 'penuaan otak dini' di usia muda.

Benarkah Otak Gen Z Menua Lebih Cepat?

Paparan informasi cepat memicu lonjakan dopamin. Ahli saraf kognitif MIT, Earl Miller, mengatakan 'brain rot' bukan berarti otak manusia membusuk.

"Brain rot bukan berarti otak kita benar-benar membusuk. Masalahnya, otak kita tidak dirancang menghadapi arus informasi tanpa henti seperti ini," jelasnya, dikutip dari National Geographic.

Studi tahun 2025 mengaitkan penggunaan Artificial Intelligence (AI) dan media sosial berlebih dengan penurunan daya ingat, fokus, hingga kognitif. Selain itu, analisis dari 17 studi di American Psychological Association menyebut konsumsi video pendek berlebihan berkaitan langsung dengan penurunan kemampuan kognitif.

Orang-orang yang berusia 18-29 tahun menjadi kelompok yang paling bergantung dengan smartphone. Menurut Amanda Elton dari University of Florida, istilah 'accelerated brain aging' lebih tepat menggambarkan kondisi ini pada otak gen Z yang masih berkembang.

Cara Gen Z Mencegah Kecanduan Konten Video Pendek

Platform digital kini dibanjiri konten soal perawatan otak. Beragam tren anti-brain rot mulai bermunculan, seperti:

1. Kurikulum Pribadi ala TikTok

Content creator TikTok Elizabeth Jean membuat 'kurikulum bulanan' yang berisi buku yang dibaca, kelas yang diikuti, hingga resep yang dipelajari. Tagar #curriculum kini memiliki lebih dari 90 ribu video.

2. Ritual 'Lepas Ponsel'

Tren lain mendorong pengguna menggantung ponsel saat tiba di rumah, mirip era telepon rumah. Ada pula konsep 'dopamine menu', yakni daftar aktivitas yang memberi dopamin sehat, seperti meditasi atau jalan jauh.




(sao/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork