Ancaman Penyakit Kulit Intai Pengungsi Korban Banjir Aceh-Sumatera

Ancaman Penyakit Kulit Intai Pengungsi Korban Banjir Aceh-Sumatera

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Sabtu, 06 Des 2025 09:47 WIB
Ancaman Penyakit Kulit Intai Pengungsi Korban Banjir Aceh-Sumatera
Pengungsi korban banjir Sumatera. (Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar)
Jakarta -

Ancaman kesehatan yang dihadapi ratusan ribu korban banjir dan longsor di Sumatera kian kompleks. Selain penyakit menular sistemik, kondisi lingkungan yang lembap, sanitasi yang buruk, dan kurangnya air bersih memicu darurat penyakit kulit di pos-pos pengungsian.

Spesialis kulit dan kelamin, dr Idrianti Idrus, SpDVE dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), menyebut bahwa penyakit kulit menjadi salah satu momok terbesar bagi pengungsi. Paparan air dan kondisi lembap yang berkepanjangan adalah pemicu utama.

"Penyakit kulit yang paling banyak itu biasa eksim. Kemudian yang paling sering juga itu digigit-gigit binatang, seperti dermatitis venenata," jelas dr Idrianti kepada detikcom, Jumat (5/12/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, kondisi basah terus-menerus membuat kulit rentan terserang jamur.

"Jamur makin banyak. Karena dia lembap terus, dia basah terus. Jadi jamurnya akhirnya masih bisa memakan sel-sel kerja sehat," ucap dia.

ADVERTISEMENT

Penyakit akibat higienitas yang buruk seperti kutu (kutu rambut atau kutu badan) juga bisa dialami para warga di pengungsian. Di samping itu air kotor mengandung banyak bakteri dapat memicu penyakit kulit lain, seperti koreng-koreng (prurigonodularis).

Untuk meminimalisir penyakit kulit, dr Idrianti menekankan bahwa pertolongan pertama yang harus diprioritaskan adalah menjaga higienitas dan memastikan kulit dapat kering. Namun, hal ini sulit dilakukan karena langkanya air bersih.

Ia mendesak pemerintah agar memprioritaskan penyaluran sabun dan air bersih untuk sanitasi mendasar. Selain itu, ia juga menyoroti satu kebutuhan vital yang sering terlewatkan yakni pembalut bagi perempuan.

"Kalau pembalutnya dipakai terus-terus bisa menjadi jamur di selangkangan. Atau bisa infeksinya masuk ke dalam vagina. Itu yang berbahaya sih," tandas dia.

Halaman 2 dari 2
(kna/kna)

Berita Terkait