Gejala Kerusakan Ginjal yang Bisa Muncul di Pagi Hari, Sering Tak Disadari

Gejala Kerusakan Ginjal yang Bisa Muncul di Pagi Hari, Sering Tak Disadari

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Sabtu, 06 Des 2025 14:03 WIB
Gejala Kerusakan Ginjal yang Bisa Muncul di Pagi Hari, Sering Tak Disadari
Ilustrasi ginjal (Foto: Getty Images/sasirin pamai)
Jakarta -

Ginjal merupakan organ penting yang berfungsi menyaring racun, mengatur keseimbangan elektrolit, serta memproduksi hormon untuk tekanan darah dan pembentukan sel darah merah. Ketika fungsinya mulai menurun, berbagai gejala halus bisa muncul tanpa disadari.

Menurut Kidney Care UK, beberapa gejala dini yang umum termasuk wajah bengkak, urine berbusa, kulit sangat kering dan gatal, brain fog, serta bau napas tidak sedap yang menetap. Kondisi seperti diabetes dan tekanan darah tinggi juga meningkatkan risiko penyakit ginjal. Memahami gejala-gejala ini dapat membantu deteksi dini dan pengelolaan kesehatan ginjal secara lebih efektif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Wajah Bengkak

Kelopak mata atau wajah yang tampak bengkak setelah bangun tidur dapat menjadi tanda penumpukan cairan akibat gangguan ginjal. Pada kondisi tertentu, ginjal mengalami kebocoran protein (albumin) ke urine. Rendahnya kadar albumin menyebabkan cairan lebih mudah berpindah ke jaringan longgar, termasuk area sekitar mata. Retensi natrium akibat gangguan ginjal juga memperburuk pembengkakan.

Pembengkakan wajah yang disertai urine berbusa, kenaikan berat badan karena cairan, atau tekanan darah meningkat lebih mengarah pada masalah ginjal. Namun bengkak juga bisa disebabkan alergi, hipotiroid, gangguan hati, atau efek obat tertentu.

ADVERTISEMENT

2. Urine Berbusa

Urine yang tampak sangat berbusa dan tidak hilang dengan cepat dapat menandakan proteinuria, salah satu tanda paling awal kerusakan glomerulus ginjal. Meski busa dapat muncul karena dehidrasi atau aliran urine yang kuat, foam yang persisten perlu diperiksa.

Pemeriksaan yang diperlukan meliputi urine albumin-to-creatinine ratio (uACR) dan estimated Glomerular Filtration Rate (eGFR).

3. Kulit Sangat Kering dan Gatal

Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan racun di tubuh, gangguan keseimbangan mineral, hingga perubahan saraf perifer yang memicu rasa gatal hebat. Gatal biasanya simetris, menetap, dan tak hilang hanya dengan pelembap biasa.

Gejala ini sering muncul pada stadium lanjut, tetapi bisa juga menjadi tanda awal bila terjadi terus-menerus.

4. Brain Fog

Gangguan konsentrasi, mudah lelah, dan lambat berpikir dapat dipicu oleh penumpukan zat sisa metabolisme di darah, anemia akibat kurangnya hormon eritropoietin, hingga kualitas tidur yang menurun. Kombinasi ini umum terjadi pada penyakit ginjal kronis.

Pemeriksaan tekanan darah, eGFR, kadar hemoglobin, dan uACR diperlukan untuk memastikan kondisi.

5. Bau Napas Tidak Sedap

Ketika ginjal tidak mampu membuang urea secara optimal, urea dapat terurai menjadi amonia di rongga mulut, memicu bau khas seperti pesing atau amonia (uremic fetor). Bila disertai mual, kelelahan ekstrem, gatal, edema, atau penurunan volume urine, kondisi ini dapat mengarah ke penyakit ginjal yang sudah lebih berat dan perlu penanganan segera.

Halaman 2 dari 2
(suc/suc)

Berita Terkait