Ahli saraf semakin menegaskan bahwa kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten mampu membentuk ulang jalur saraf di otak. Pola berulang inilah yang diam-diam memengaruhi ketajaman berpikir, kecepatan belajar, hingga ketahanan mental seseorang dalam menghadapi tekanan.
Hal ini disampaikan ahli bedah saraf lulusan AIIMS, Arun L Naik. Ia menyebut otak berkembang paling cepat lewat pengulangan.
"Ketika kita melakukan suatu tugas berulang kali, neuron akan aktif pada pola yang sama. Neuron yang aktif bersama akan terhubung bersama," terang Dr Arun, dikutip dari Times of India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 10 kebiasaan yang disebut dapat membantu 'menajamkan' otak jika dilakukan secara konsisten:
1. Tidur dan Bangun di Waktu yang Sama Setiap Hari
Ritme tidur yang teratur membantu mengatur jam biologis tubuh dan memperkuat konsolidasi memori. Konsistensi ritme sirkadian disebut berkaitan dengan aktivitas hipokampus yang lebih optimal.
2. Meluangkan Waktu Membaca 20-30 Menit per Hari
Membaca dapat melatih fokus, memperkaya kosakata, dan mengaktifkan banyak area otak. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini disebut bisa meningkatkan kinerja kognitif.
3. Rutin Jalan Kaki atau Olahraga
Aktivitas fisik harian meningkatkan kadar brain-derived neurotrophic factor (BDNF), protein penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel saraf. Dampaknya tak hanya pada fisik, tetapi juga pada fungsi eksekutif dan daya ingat.
4. Minum Air Secara Teratur
Hidrasi tiap 2-3 jam menjaga neurotransmisi tetap optimal. Bahkan, dehidrasi ringan dilaporkan bisa menurunkan konsentrasi dan daya ingat jangka pendek.
5. Meditasi di Waktu yang Tetap
Latihan mindfulness atau meditasi membantu memperpanjang rentang perhatian, mengatur emosi, dan memperkuat memori kerja.
6. Menulis Jurnal Setiap Hari
Kebiasaan menulis memperkuat proses refleksi, perencanaan, dan kejernihan emosi. Aktivitas juga membantu penguatan memori.
7. Belajar Satu Hal Baru Tiap Hari
Mempelajari kata baru, fakta, atau keterampilan sederhana setiap hari. Hal ini menjaga hipokampus tetap aktif dan mendukung neuroplastisitas.
8. Menghindari Kebiasaan Multitasking
Sering berpindah tugas dinilai dapat merusak jaringan fokus. Sebaliknya, fokus pada satu tugas memperkuat sirkuit saraf yang mendukung konsentrasi.
9. Membuat Rencana atau Daftar Tugas Harian
Menyusun agenda membantu pengambilan keputusan dan mengurangi beban mental. Terutama saat tugas-tugas mulai menjadi rutinitas.
10. Menjalani Pola Makan Konsisten Ramah Otak
Pola makan rendah peradangan, seperti kaya sayur, buah, biji-bijian utuh, kacang, dan lemak sehat. Ini dikaitkan dengan risiko penurunan kognitif yang lebih rendah.
Dr Arun menegaskan kebiasaan tersebut bukanlah hal yang rumit. Cara-cara ini dapat dilakukan, jika dijalani secara konsisten, dapat menjadi 'investasi' jangka panjang bagi kesehatan otak.
Seiring waktu, rutinitas sederhana ini mampu meningkatkan fokus, kejernihan mental, suasana hati, hingga ketahanan kognitif dalam jangka panjang.











































