Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti menanggapi kemungkinan keringanan iuran pada peserta yang terdampak bencana Sumatera. Pihaknya menekankan sudah membicarakan hal tersebut pasca mendatangi lokasi terdampak, termasuk di Aceh Tamiang, salah satu wilayah yang semula masih terisolir dari bantuan.
"Iya intinya sudah ada pembicaraan (keringanan) untuk iuran BPJS Kesehatan," kata Prof Ghufron dalam diskusi media Rabu (10/12/2025).
Prof Ghufron menggambarkan kondisi krisis air bersih di Aceh Tamiang menjadi tantangan serius, termasuk sebagai potensi munculnya penyakit menular. Akses distribusi termasuk pasokan kebutuhan kesehatan seperti obat-obatan juga sempat terkendala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan yang biasa ditempuh dengan sekitar satu jam, memakan waktu empat jam lebih untuk sampai ke lokasi, akibat sejumlah jembatan terputus.
Aceh menjadi wilayah paling terdampak bencana Sumatera, total 65 rumah sakit dilaporkan terpaksa menghentikan sebagian atau bahkan seluruh operasional menurut data Kemenkes RI yang dihimpun 8 Desember. Kondisi yang sama juga terjadi di 309 puskesmas dan 697 pustu.
baca juga
RS dilaporkan terendam lumpur dan akses mengalami kerusakan, meski listrik sudah mulai menyala. Pihak Kemenkes RI tengah meningkatkan upaya pengaktifan kembali operasional, mulai dari pembersihan rumah sakit sampai penyediaan alat.
Baik di provinsi Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat, mencatat lonjakan penyakit infeksi salura pernapasan akut dan penyakit kulit, dengan sebaran berikut:
1. Aceh
- ISPA: 3.819 kasus
- Penyakit kulit: 3.648 kasus
- Diare: 670 kasus
2. Sumatera Utara
- Penyakit kulit: 6.747 kasus
- ISPA: 5.493 kasus
- Diare: 1.134 kasus
3. Sumatera Barat
- ISPA: 1.143 kasus
- Demam: 666 kasus
- Hipertensi: 505 kasus











































