Telur dikenal sebagai salah satu sumber protein berkualitas tinggi yang mudah didapat dan terjangkau. Bahan pangan ini mengandung sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.
Dalam satu butir telur berukuran sekitar 50 gram, terkandung kurang lebih 6-7 gram protein yang berasal dari putih dan kuning telur.
Putih telur kaya akan albumin yang berperan penting dalam pemeliharaan massa otot serta mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, kuning telur mengandung lemak, vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K, serta kolin yang berperan penting dalam kesehatan otak dan fungsi hati.
Orang dengan Riwayat Alergi
"Meski bergizi, tidak semua orang dianjurkan mengonsumsi telur secara bebas. Salah satu kelompok yang perlu menghindarinya adalah orang dengan alergi telur," terang Dr Dinh Tran Ngoc Mai, dari Universitas Kedokteran dan Farmasi, Pusat Medis Kota Ho Chi Minh, dikutip dari VNExpress.
"Kondisi ini paling sering terjadi pada anak-anak dan dapat menimbulkan reaksi mulai dari gatal-gatal, gangguan pernapasan, hingga anafilaksis," sambungnya.
Pengidap Kolesterol Tinggi
Selain itu, orang dengan kadar kolesterol tinggi atau gangguan lemak darah tertentu disarankan membatasi konsumsi kuning telur karena kandungan kolesterolnya. Tetapi, pada sebagian besar orang sehat, konsumsi 1-2 butir telur utuh per hari umumnya hanya memberikan dampak minimal terhadap kadar lipid darah.
Memiliki Masalah Sirosis
Pembatasan juga perlu diperhatikan pada orang dengan penyakit hati lanjut, seperti sirosis atau gagal hati. Pada kondisi ini, asupan lemak sering kali perlu dikurangi untuk meringankan beban kerja hati.
"Meski kolin dalam kuning telur dapat membantu metabolisme lemak hati, orang dengan penyakit hati berlemak tetap disarankan tidak mengonsumsi kuning telur secara berlebihan," jelas Dr Dinh.
(sao/naf)