Prof. Ari menyebut seharusnya pemerintah bisa memaksimalkan pendistribusian ke fasilitas kesehatan skala mikro guna meminimalisasi penumpukan antrean. "Jadi sebenarnya, itu kan bisa didistribusikan. Memang, terus terang saja banyak hal ya yang bisa terjadi atau kebocoran mengenai pencurian data misalnya seperti itu. Jadi sebenarnya kalau ini bisa diantisipasi, idealnya memang vaksinasi itu secara terdistribusi saja misalnya begitu. Walaupun untuk waktu-waktu tertentu bisa saja dilakukan secara massal," tuturnya saat dihubungi oleh detikcom, Minggu (27/6).
Meski mengatakan bahwa vaksinasi massal sah-sah saja jika hendak dilakukan, tetapi penerapan protokol kesehatan juga tetap harus jadi perhatian. Menurut Pro. Ari, memanfaatkan fasilitas seperti puskesmas atau mal. Yang terpenting adalah pendistribusian secara baik. Karena jika tersentralisasi, dikhawatirkan justru terjadi penumpukkan.
"Vaksinasi massal sih sebenarnya oke saja strategi tersebut untuk mempermudah di satu sisi, tapi yang penting tetap menjaga prokes tersebut. Bahkan ya sebenarnya kalau yang lebih mudah lagi, ya kan puskesmas kelurahan atau kecamatan itu kan juga bisa diaktifkan. Atau misalnya juga sekolah-sekolah, atau kantor-kantor, atau bahkan di mal-mal saya juga lihat di beberapa mal ya itu juga ada. Saya rasa yang penting adalah terdistribusi dengan baik. Kalau disentralisasi, risikonya seperti itu," ujar Dekan Fakultas Kedokteran UI ini.
Terlebih, adanya sentralisasi juga dianggap tidak ideal. Lantaran orang-orang yang mengantre bisa berisiko kelelahan.
"Orang menunggu antre berlama-lama itu pun sebenarnya kurang ideal. Ada risiko dia kelelahan, kecapean. Apalagi kalau orang tua misalnya. Jadi memang let's say misalnya untuk satu kepentingan (kemudahan) okelah, tapi baiknya bisa terdistribusi dengan baik. Jadi semua fasilitas kesehatan juga bisa melakukan vaksinasi sebenarnya. Baik itu vaksinasi misalnya untuk rumah sakit pemerintah ataupun rumah sakit swasta. Tapi tetap dalam, bahwa vaksin ini adalah vaksin gratis. Dan dipermudah saja," pungkasnya.
(/)