Penelitian sebelumnya menunjukkan lebih dari setengah orang dewasa dengan diabetes tipe 2 bisa mengalami neuropati diabetes, jenis kerusakan saraf akibat sirkulasi darah memburuk dan tingginya glukosa dalam darah. Neuropati diabetes dapat menyebabkan bisul dan infeksi lain pada kaki dan tangan yang bisa menjadi penyebab utama amputasi anggota tubuh bagi penderitanya.
Tidak ada obat untuk penderita neuropati diabetes. Umumnya, dokter akan memberikan obat dan menyarankan pasien untuk tetap waspada terhadap luka dan mencegah infeksi. Dalam studi baru yang didasarkan pada pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa pola makan vegan atau makan lebih banyak sayuran bisa dijadikan alternatif untuk mengobati diabetes. Penelitian ini menguji 17 peserta orang dewasa yang kelebihan berat badan dan menderita diabetes neuropati. Pada 20 minggu pertama, peserta diharuskan diet vegan yang menekankan pada konsumsi sayuran dan karbohidrat kompleks. Mereka juga rutin untuk mengonsumsi suplemen vitamin B12 tiap minggunya agar nutrisi untuk sarafnya terpenuhi.
Peserta mengaku kondisinya lebih baik daripada sebelumnya dan lebih sehat ketika berkegiatan. Tes ini juga mengungkapkan sirkulasi darah dan fungsi saraf mereka juga mengalami peningkatan. Banyak orang di kelompok ini juga merasa kemampuan tubuh mereka untuk mengontrol kadar glukosa menjadi lebih baik, yang kemudian membuat mereka menurunkan dosis obat diabetes mereka.
Baca juga : Dulu Serang Orang Usia Tua, Kini Penyakit-penyakit Ini Incar Kaum Muda
Studi ini dipublikasikan di jurnal Nutrition & Diabetes yang dipimpin oleh dokter dan ahli gizi dari Physicians Committee for Responsible Medicine (PCRM), sebuah organisasi non profit yang mempromosikan obat dan pola makan hidup sehat.
"Kami berhipotesis bahwa dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan meningkatkan kadar gula darah, Anda sekaligus bisa memperbaiki kerusakan saraf pada tubuh Anda," ucap Cameron Wells, salah satu penulis penelitian dan ahli diet berlisensi di PCRM, dikutip dari Live Science, Selasa (26/5/2015).
Sementara, Dr David Simpson seorang profesor neurologi di Mount Sinai Hospital New York menanggapi studi ini bahwa adanya kontrol glikemik yaitu mempertahankan tingkat glukosa dan telah terbukti dalam mencegah perkembangan neuropati diabetes. "Selain itu program diet dan olahraga yang bertujuan untuk menurunkan berat badan bisa membantu dalam kontrol glikemik dan perbaikan dalam perkembangan neuropati diabetes," ucapnya.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2002 di New England Journal of Medicine oleh para peneliti di George Washington University menemukan bahwa perubahan gaya hidup disertai diet dan olahraga bisa memberikan efek dua kali lebih banyak dalam mengendalikan diabetes dibanding dengan hanya mengonsumsi obat diabetes. Peserta dalam studi ini mengatakan para peneliti terkesan dengan perkembangan kesehatan dan turunnya berat badan serta perbaikan dalam kontrol glikemik mereka berkat pola makan penuh serat.
"Sangat menyenangkan saat melihat para peserta menunjukkan kualitas hidupnya. Aku rasa percobaan ini benar-benar berhasil dan sangat bekerja baik pada tubuh mereka," tambah Wells.
Baca juga : Hati-hati Diet Terlalu Ketat Bisa Menyebabkan Resistensi Insulin
(rdn/up)