"Diet untuk menurunkan berat badan yang paling baik adalah diet seimbang rendah kalori," tutur Prof dr Nur Indrawaty Lipoeto, MMedSci, Phd, guru besar Ilmu Gizi di Universitas Andalas dalam perbincangan dengan detikcom beberapa waktu lalu.
Meskipun kalori makanannya rendah, sambung Prof Indrawaty, namun zat gizi yang terkandung di dalamnya haruslah seimbang. Jangan sampai hanya makan makanan tertentu saja sehingga membuat tubuh kekurangan nutrisi seimbang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ingin Langsing dengan Mono Meals? Dengar Dulu Saran Ahli Gizi
Orang yang ingin menurunkan berat badan juga diwanti-wanti agar tidak mengalami penurunan berat badan secara drastis sebab bisa meningkatkan risiko pembentukan batu empedu.
Getah empedu berisi enzim yang digunakan untuk memecah lemak dari makanan yang masuk ke usus. Jika tidak digunakan, maka akan ditampung di kantung empedu yang ada di hati. Makin jarang digunakan, maka cairan di kantung empedu akan semakin pekat. Lama-kelamaan, cairan tersebut akan mengkristal dan membentuk batu.
Selain itu penurunan berat badan secara ekstrem berisiko pengeroposan tulang. Seperti ditulis dalam The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, terlepas dari jenis makanan atau jumlah kalsium dalam diet mereka, wanita paruh baya yang kehilangan berat badan dalam jumlah ekstrem dilaporkan mengalami kehilangan kepadatan tulang lebih banyak dari pria.
Agar metabolisme tidak terganggu, disarankan dalam seminggu, berat badan turun sekitar 0,5 kg. Sehingga dalam sebulan disarankan turun 2 kg.
Baca juga: Kata Pakar Soal Mono Meals yang Diklaim Bisa Bikin Langsing (vit/up)











































