Makin Banyak Ragam Bakteri di Perut, Lemak Bisa Susut

Makin Banyak Ragam Bakteri di Perut, Lemak Bisa Susut

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 26 Sep 2016 11:30 WIB
Makin Banyak Ragam Bakteri di Perut, Lemak Bisa Susut
Foto: thinkstock
Jakarta - Selain baik untuk pencernaan secara keseluruhan, produk probiotik disebut juga memiliki manfaat untuk perut yang langsing. Studi sebelumnya menemukan orang yang rutin mengonsumsi produk seperti yoghurt misalnya saat diet dapat mempercepat penurunan berat badan dan mengecilkan lingkar perut.

Berkaitan dengan hal tersebut ada lagi tambahan bukti baru yang ditemukan oleh tim peneliti dari King's College London. Dipimpin oleh Dr Michelle Beaumont, analisa lebih dari 3.600 sampel kotoran menunjukkan orang yang memiliki banyak ragam bakteri perut memang lebih mungkin untuk memiliki perut langsing.

Seperti kita ketahui probiotik bekerja dengan cara mempromosikan bakteri-bakteri baik. Dengan rutin mengonsumsinya maka bakteri yang ada akan semakin beragam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Stres Berat Mengubah Lemak Putih Jadi Mesin Pembakar Kalori

Dipublikasi dalam jurnal Genome Biology, Dr Michelle mengatakan mengapa perut bisa lebih langsing kemungkinan karena terjadinya keseimbangan. Ketika hanya sedikit ragam bakteri yang ada dan tidak ada persaingan, maka bisa terjadi dominasi dari jenis bakteri yang dapat mengubah karbohidrat menjadi lemak.

"Karena ini hanya studi observasi kami tak bisa mengatakan pasti bagaimana komunitas bakteri yang ada memengaruhi penyimpanan lemak di perut. Atau apakah ada mekanisme lain yang mungkin berperan dalam peningkatan berat badan," kata Dr Michelle seperti dikutip dari BBC, Senin (26/9/2016).

Satu hal yang jelas studi oleh Dr Michelle memperkuat bukti bahwa bakteri perut bisa memiliki peran dalam masalah obesitas.

Penimbunan lemak di perut atau visceral fat sendiri dianggap lebih berbahaya karena dapat memicu peradangan sistemik pada seluruh tubuh. Posisinya dekat dengan organ penting seperti hati, pankreas, dan usus.

Baca juga: Peneliti Sebut Kurus Tapi Berperut Besar Lebih Bahaya Ketimbang Obesitas (fds/vit)

Berita Terkait