Padahal jika tak jelas kebenarannya, hoax yang tersebar justru bisa menimbulkan masalah pada kesehatan. Termasuk untuk urusan diet, hoax yang keliru bukan tidak mungkin justru bisa membuat berat badan makin naik.
Seperti dirangkum detikHealth, berikut 5 hoax diet yang diam-diam bisa bikin gemuk dan perlu diluruskan:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. 'Makin sedikit makan, makin cepat langsing'
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Mengurangi asupan kalori terlalu ekstrem justru membuat tubuh kekurangan nutrisi penting. Membiarkan tubuh kelaparan juga memperlambat metabolisme tubuh.
Saat metabolisme drop, Anda akan merasa lelah dan kadar gula darah turun perlahan-lahan. Kondisi ini membuat nafsu makan semakin membesar, sehingga saat tiba waktunya makan, tanpa disadari Anda akan makan lebih banyak dan efeknya berat badan justru akan melonjak naik.
Jika ditimbang, mungkin berat badan Anda sedikit demi sedikit akan turun, namun pakar meyakini ini bukanlah karena penurunan massa lemak melainkan karena tubuh kekurangan air.
2. 'Pilih makanan rendah lemak'
|
Foto: Thinkstock
|
Lemak hanya satu dari beragam jenis nutrisi yang bisa menjadi kalori seperti misalnya protein, karbohidrat, dan gula. Suatu jenis kue dengan label 'rendah lemak' misalnya, mungkin saja dibuat dengan susu rendah lemak, namun kalau gula yang dipakainya lebih banyak dari biasa maka jumlah kalori yang ada bisa sama saja atau bahkan lebih. Mengonsumsi makanan rendah lemak tidak otomatis membuat seseorang berarti sudah mengurangi jumlah asupan kalorinya.
3. 'Tidak boleh ngemil'
|
Foto: thinkstock
|
Meski demikian, Anda tetap perlu memilih jenis camilan yang tepat agar tak 'kebablasan'. Singkirkan camilan berupa cokelat atau kue manis, sebaliknya pilihlah camilan seperti ubi jalar, semangka dan pisang.
4. 'Sarapan banyak agar tak lapar saat siang'
|
Foto: Thinkstock
|
Studi yang dilakukan peneliti di Jerman pada 280 orang obesitas dan 100 orang normal menunjukkan bahwa sarapan 'besar' berpotensi membuat seseorang menumpuk 400 kalori ekstra. Hal ini disebabkan karena orang-orang sepanjang hari memiliki pola makan yang sama saja terlepas ia sarapan banyak atau tidak.
5. 'Tak perlu makan malam'
|
Foto: Thinkstock
|
Selain itu, bukan tidak mungkin juga esok paginya Anda akan terbangun dalam kondisi lemas dan sangat lapar karena tak makan malam. Akibatnya, saat sarapan Anda akan kalap dan jadi makan lebih banyak daripada biasanya.
Baca juga: 5 Kabar Hoax Seputar Kanker yang Sering Beredar
Halaman 2 dari 6











































