Menurut pakar nutrisi Jansen Ongko, MSc, RD, madu juga salah satu pemanis. Maka dari itu, mereka yang prediabetes dan diabetes juga harus hati-hati mengatur dosisnya.
Sama seperti gula, madu juga dapat meningkatkan kadar gula darah pada pengidap diabetes sehingga tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Dikutip dari Mayo Clinic, belum ada bukti ilmiah bawa madu punya manfaat lebih sebagai pengganti gula bagi pengidap diabetes. Oleh sebab itu, penggunaan madu sebagai pengganti gula bagi diabetesi juga belum bisa terbukti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun pada orang yang sehat, madu bisa jadi sumber karbohidrat yang baik karena memiliki efek bermanfaat lainnya seperti antibakteri dan anti-inflamasi. Madu juga dapat membantu memperbaiki sistem pencernaan, sehingga baik untuk dikonsumsi semua kalangan, termasuk anak-anak," ujarnya kepada detikHealth.
Dikutip dari Livestrong, dalam jumlah yang sama, satu sendok teh madu mampu memberikan energi lebih banyak yakni sekitar 21 kalori sementara gula hanya 15 kalori. untuk menghasilkan tingkat rasa manis yang sama, madu juga hanya perlu diberikan dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan gula.
Bukan hanya kalori dan rasa manis, madu juga kaya akan kandungan vitamin terutama B1, B2, B6 dan C. Selain itu madu juga mengandung mineral seperti kalsium, fosfor, kalium, zinc dan tembaga dengan komposisi yang berbeda tergantung jenis madunya. Untuk manfaat terbaik, dianjurkan mengonsumsi madu maksimal sebanyak 3 sendok makan per hari.
Baca juga: Tak Melulu Obat, Madu Juga Bisa Diandalkan Atasi Batuk Anak
(ajg/vit)











































