Menurut Leona Victoria Djajadi, MND, konsumsi susu sebagai makanan pembuka menggantikan buah sebenarnya tidak sesuai dengan tempatnya. Jika ingin mengonsumsi susu, khususnya susu jenis 'meal replacement', maka lakukan saat waktu makan malam dan tetaplah berbuka dengan buah segar.
"Jika menggunakan susu meal replacement sebagai tajil lalu makan malamnya tetap bergabung seperti yang lain menurut saya sia-sia belaka. Ini karena kalori di dalam meal replacement tersebut bisa saja sama dengan kalori yang terkandung pada sepiring buah segar. Kan kita tahu apa yang natural pasti lebih baik di dalam tubuh kita," pungkas Victoria kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain tak efektif dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian, berbuka hanya dengan susu dikatakan oleh Victoria juga tak baik bagi kesehatan mental. "Melihat orang-orang sekeluarga makan enak bersama, ngobrol lalu dia sendirian hanya minum segelas susu menahan nafsu di akhir bulan puasa, nanti bisa-bisa timbul keinginan balas dendam," imbuhnya.
Untuk bisa menurunkan berat badan sambil beribadah puasa, Victoria lebih menganjurkan Anda untuk menghindari saja asupan-asupan yang minim nutrisi. Kemudian ganti semua camilan dengan buah.
"Hindari gorengan dan makanan bersantan, serta jangan lupa untuk tetap beraktivitas fisik," pesan Victoria.
Baca juga: Infografis: Mengatur Kebutuhan Minum 8 Gelas Sehari Saat Puasa
(ajg/up)











































