Secara statistik, seseorang disebut kegemukan jika indeks massa tubuhnya (IMT) sudah mencapai lebih dari 25. Rumus menghitung IMT pun mudah, yakni berat kamu dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadrat.
Contoh, seseorang yang memiliki berat badan 80 kilogram dengan tinggi 175 centimeter (1,75 meter) memiliki IMT 26,1 yang tergolong kegemukan. Bagaimana dengan kamu?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulit olahraga
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Di sini, peran diet sangat signifikan. Pria dengan tinggi badan 170 cm dan berat badan 100 kg misalnya, diharuskan untuk menurunkan 10 persen berat badannya terlebih dahulu sebelum memulai olahraga berat.
Ngorok kencang
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Ngorok disebabkan oleh sleep apnea, gangguan tidur yang terjadi karena penyempitan saluran napas akibat kegemukan di area leher. Dampak jangka panjang sleep apnea bisa mematikan, dengan kematian akibat tercekik dan napas tersumbat sebagai komplikasi paling fatal.
Gampang memar
|
Foto: thinkstock
|
Memar juga bisa terjadi karena jaringan otot mengalami peradangan karena tertindih lemak. Jika ini terjadi, ditambah rasa nyeri yang datang berulang di bagian yang sama, diet penurunan berat badan bisa membantu.
Selalu lapar
|
Foto: thinkstock
|
Lapar orang yang kegemukan pun biasanya tidak. Penelitian menyebut kegemukan membuat seseorang lebih doyan makan makanan manis, asin, dan gurih yang tinggi kalori dan lemak.
Lelah sepanjang waktu
|
Foto: thinkstock
|
Inflamasi yang terjadi akibat penumpukan lemak di perut dan paha misalnya, membebani kerja otot sehingga kemampuan dan ketahannya menurun, membuat kamu lebih gampang lelah.
Halaman 5 dari 6











































