Misalnya saja lemak sehat, meskipun disebut lemak, lemak sehat adalah salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun porsinya juga harus dibatasi.
Dikutip dari Health Line, berikut 5 makanan yang super sehat namun tinggi kandungan lemak:
Alpukat
|
Foto: Istimewa
|
Asam lemak yang terkandung adalah lemak tak jenuh alias asam oleat. Asam ini juga terkandung pada minyak zaitun yang memang baik untuk kesehatan. Alpukat merupakan salah satu sumber potasium (kandungan mineral) terbaik untuk program diet, bahkan mengandung potasium 40 persen lebih banyak dibandingkan pisang.
Alpukat dapat menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigleserida (kalori tidak terpakai). Selain itu, alpukat juga dapat meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik). Meskipun buah ini tinggi lemak dan kalori, orang yang mengonsumsi alpukat cenderung memiliki lemak perut lebih sedikit dibanding mereka yang tidak mengonsumsinya.
Keju
|
Foto: Istimewa
|
Meskipun mengandung nutrisi yang baik bagi kesehatan, kamu harus hati-hati dalam menentukan porsinya. Jika kamu makan keju berlebihan, hal inilah yang menyebabkan badanmu menjadi gendut, karena keju merupakan salah satu makanan yang tinggi lemak.
Coklat Hitam atau Dark Chocolate
|
Foto: iStock
|
Selain itu, berdasarkan studi National Center for Biotechnology Information, dark chocolate dapat meningkatkan fungsi otak dan melindungi kerusakan kulit kamu dari paparan sinar matahari. Pastikan dark chocolate yang kamu konsumsi mengandung 70 persen kakao agar kandungan nutrisinya berkualitas.
Telur
|
Foto: iStock
|
Sebagai salah satu makanan yang ramah terhadap penurunan berat badan, telur juga kaya akan protein. Kuning telur yang sering kali dianggap tidak baik, justu di situlah hampir semua nutrisi ditemukan. Tapi ingat, jangan kebanyakan ya.
Kacang
|
Foto: Thinkstock
|
Dikutip dari The Journal of Nutrition, mengonsumsi kacang cenderung lebih sehat dan memiliki risiko penyakit yang lebih rendah, seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.
"Mengonsumsi selai kacang dapat memengaruhi risiko lebih rendah terkena diabetes. Risiko relatif (RR) diabetes berkurang 27 persen pada mereka yang makan kacang lima kali atau lebih per minggu dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak pernah makan kacang," ujar salah satu peneliti yang dikutip dari jurnal Possible Benefit of Nuts in Type 2 Diabetes.
Halaman 2 dari 6











































