Jakarta -
Banyak yang memperdebatkan antara kopi dan teh. Sebenarnya, keduanya sama-sama punya keunggulan tersendiri. Pilihannya tergantung dari kebutuhanmu dan juga tentunya dari selera masing-masing. Tapi, kalau kamu masih bingung apa yang sebaiknya kamu pesan saat makan siang nanti, detikHealth mungkin bisa membantunya.
Penelitian pan-Eropa terbaru, yang dipimpin oleh ahli epidemiologi Dr Marc Gunter dari Imperial College, London (setelah meneliti lebih dari setengah juta orang selama 16 tahun) menunjukkan bahwa mereka yang minum kopi paling banyak memiliki pengurangan risiko kematian dini dari alasan apa pun.
Akan tetapi, teh juga tidak kalah kerennya. Senyawa dalam teh hitam dapat membantu usus melawan infeksi dan mencegah influenza parah, kata para ilmuwan di Fakultas Kedokteran Universitas Washington dalam edisi terbaru jurnal, Science.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Telegraph UK, ini dia beberapa perbandingan dua minuman tersebut.
Mau tulang yang kuat?
Foto: shutterstock
|
Penelitian telah lama mengaitkan teh hitam dengan kekuatan tulang yang meningkat. Akan tetapi kata Euan MacLennan, herbalis medis, manfaat teh hijau mungkin lebih besar. Dia mengutip penelitian dari Texas, yang diterbitkan pada 2013 di American Journal of Clinical Nutrition."Ditemukan bahwa senyawa epigallocatechin (EGCG), yang berlimpah dalam teh hijau, dapat mengurangi jumlah osteoklas dalam tubuh --ini adalah sel-sel yang memecah tulang-- dan meningkatkan jumlah dan aktivitas osteoblas, sel-sel yang membangun tulang. Teh hijau juga dapat membantu jika kamu perlu mempercepat proses penyembuhan patah tulang."
Kopi mungkin tidak meningkatkan kekuatan tulang, tetapi menurut sebuah laporan oleh Society for Experimental Biology, oleh para ilmuwan olahraga di Universitas Coventry pada Juni 2012, kafein memang meningkatkan kekuatan otot pada orang yang lebih tua. Jadi, secangkir kopi dapat membantu orang lanjut usia untuk mempertahankan kekuatan mereka sehingga mengurangi insiden jatuh dan cedera.
Pencernaan yang lebih sehat
Foto: iStock
|
Para peneliti di University of Southern California (USC) Norris Comprehensive Cancer Center of Keck Medicine of USC melaporkan bahwa konsumsi kopi mengurangi risiko kanker kolorektal.
"Kami menemukan semakin banyak kopi yang dikonsumsi, semakin rendah risikonya," kata Dr Stephen Gruber, direktur USC Norris Comprehensive Cancer Center dan penulis senior penelitian ini. Indikasi penurunan risiko terlihat di semua jenis kopi, baik yang berkafein maupun tanpa kafein.
Antioksidan terbaik
Foto: iStock
|
Baik kopi dan teh mengandung banyak antioksidan yang disebut polifenol, nutrisi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan memperbaiki kerusakan sel. Dr Bob Arnot, penulis Coffee Lover's Diet mengungkapkan bagaimana cara mendapatkan manfaat kesehatan yang paling banyak dari minuman tersebut."Kita tahu sekarang bahwa kekuatan pendorong di balik banyak penyakit seperti penyakit jantung dan stroke adalah peradangan, yang merupakan sesuatu yang dapat dibantu polifenol. Dan kopi mengandung polifenol dua setengah kali lebih banyak daripada rata-rata teh." Tetapi dia juga memperingatkan bahwa ada perbedaan dari kandungan tersebut tergantung dari merk yang dikonsumsi.
Yang terbaik bagi kesehatan jantung
Foto: iStock
|
Kopi dan teh telah dikaitkan dengan berkurangnya penyakit kardiovaskular. Penelitian Belanda, yang diterbitkan dalam Arteriosclerosis, Thrombosis, dan Vascular Biology: Journal of American Heart Association pada 2010, menemukan bahwa minum lebih dari enam cangkir teh per hari dikaitkan dengan risiko penyakit jantung 36 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari satu cangkir teh per hari.Peminum kopi dengan cangkir dua hingga empat per hari memiliki risiko penyakit jantung 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari dua atau lebih dari empat cangkir.
"Polifenol dapat membantu jantung," ungkap Dr Arnot, "tetapi jika kamu adalah metaboliser kafein yang lambat, itu dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi yang lebih tinggi. Ketahui tingkat toleransi kafeinmu dan berapa banyak yang ada di dalam kopi yang kamu dibeli di toko. Tidak seorang pun boleh mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein sehari (setara dengan empat espresso)."
Penelitian telah lama mengaitkan teh hitam dengan kekuatan tulang yang meningkat. Akan tetapi kata Euan MacLennan, herbalis medis, manfaat teh hijau mungkin lebih besar. Dia mengutip penelitian dari Texas, yang diterbitkan pada 2013 di American Journal of Clinical Nutrition.
"Ditemukan bahwa senyawa epigallocatechin (EGCG), yang berlimpah dalam teh hijau, dapat mengurangi jumlah osteoklas dalam tubuh --ini adalah sel-sel yang memecah tulang-- dan meningkatkan jumlah dan aktivitas osteoblas, sel-sel yang membangun tulang. Teh hijau juga dapat membantu jika kamu perlu mempercepat proses penyembuhan patah tulang."
Kopi mungkin tidak meningkatkan kekuatan tulang, tetapi menurut sebuah laporan oleh Society for Experimental Biology, oleh para ilmuwan olahraga di Universitas Coventry pada Juni 2012, kafein memang meningkatkan kekuatan otot pada orang yang lebih tua. Jadi, secangkir kopi dapat membantu orang lanjut usia untuk mempertahankan kekuatan mereka sehingga mengurangi insiden jatuh dan cedera.
Para peneliti di University of Southern California (USC) Norris Comprehensive Cancer Center of Keck Medicine of USC melaporkan bahwa konsumsi kopi mengurangi risiko kanker kolorektal.
"Kami menemukan semakin banyak kopi yang dikonsumsi, semakin rendah risikonya," kata Dr Stephen Gruber, direktur USC Norris Comprehensive Cancer Center dan penulis senior penelitian ini. Indikasi penurunan risiko terlihat di semua jenis kopi, baik yang berkafein maupun tanpa kafein.
Baik kopi dan teh mengandung banyak antioksidan yang disebut polifenol, nutrisi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan memperbaiki kerusakan sel. Dr Bob Arnot, penulis Coffee Lover's Diet mengungkapkan bagaimana cara mendapatkan manfaat kesehatan yang paling banyak dari minuman tersebut.
"Kita tahu sekarang bahwa kekuatan pendorong di balik banyak penyakit seperti penyakit jantung dan stroke adalah peradangan, yang merupakan sesuatu yang dapat dibantu polifenol. Dan kopi mengandung polifenol dua setengah kali lebih banyak daripada rata-rata teh." Tetapi dia juga memperingatkan bahwa ada perbedaan dari kandungan tersebut tergantung dari merk yang dikonsumsi.
Kopi dan teh telah dikaitkan dengan berkurangnya penyakit kardiovaskular. Penelitian Belanda, yang diterbitkan dalam Arteriosclerosis, Thrombosis, dan Vascular Biology: Journal of American Heart Association pada 2010, menemukan bahwa minum lebih dari enam cangkir teh per hari dikaitkan dengan risiko penyakit jantung 36 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari satu cangkir teh per hari.
Peminum kopi dengan cangkir dua hingga empat per hari memiliki risiko penyakit jantung 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari dua atau lebih dari empat cangkir.
"Polifenol dapat membantu jantung," ungkap Dr Arnot, "tetapi jika kamu adalah metaboliser kafein yang lambat, itu dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi yang lebih tinggi. Ketahui tingkat toleransi kafeinmu dan berapa banyak yang ada di dalam kopi yang kamu dibeli di toko. Tidak seorang pun boleh mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein sehari (setara dengan empat espresso)."
(ask/up)