Sedangkan penelitian terbaru yang dilakukan di Jakarta terhadap 103 anak usia 2-3 tahun menemukan bahwa 9 dari 10 anak usia dini kekurangan serat. Rata-rata dari mereka hanya mengonsumsi 4,7 gram serat pangan setiap harinya.
Padahal Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 merekomendasikan anak usia 1-3 tahun untuk mendapatkan 16 gram serat per harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bagaimana pemenuhan seratnya?
dr Frieda memberikan contoh menu yang bisa dipilih dengan beberapa jenis makanan serat untuk sehari. Menu ini bisa diberikan untuk anak usia 1-3 tahun setara dengan 16 gram serat.
Satu mangkuk oat (200 cc) mengandung 4 gram serat, bisa ditambahkan dengan 1 buah apel dengan kulitnya yang mengandung 2,8 - 3,6 gram serat untuk sarapan.
Makan siang bisa dengan 125 gram spaghetti gandum yang mengandung 3 gram serat ditambah dengan 1 buah apel atau pir lengkap dengan kulitnya yang mengandung 3,5 gram serat.
Makan malam bisa dengan 125 gram sup wortel yang mengandung 1 gram serat dan 1 lembar roti gandum yang mengandung 2 gram serat.
Jadi jika ditotal kurang lebih menu makanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan serat anak usia 1-3 tahun. Tentunya semua contoh menu di atas ini ditambahkan dengan protein baik hewani atau pun nabati.
Serat juga dibagi menjadi dua jenis, ada yang soluble (serat larut dalam air) dan insoluble (serat tidak larut dalam air).
"Serat soluble ini berasal dari kacang, polong-polongan, oat, buah yang mengandung pektin seperti jeruk, apel dan aprikot, wortel, bawang dan juga pisang," jelasnya.
dr Frieda juga menambahkan, serat insoluble bisa didapatkan dari beras merah, biji-bijian, kulit buah, gandum, whole grain, sayuran hijau serta brokoli.
(lus/up)











































