Cara Diet Intermittent Fasting yang Bikin BB Tika Panggabean Turun Drastis

Cara Diet Intermittent Fasting yang Bikin BB Tika Panggabean Turun Drastis

Averus Kautsar - detikHealth
Selasa, 01 Agu 2023 06:00 WIB
Cara Diet Intermittent Fasting yang Bikin BB Tika Panggabean Turun Drastis
Tika Panggabean. (Foto: Instagram/@botikapanggabean)
Jakarta -

Tika Panggabean merupakan salah satu publik figur yang sempat mengalami masalah berat badan. Namun setelah mengubah gaya hidupnya, kini Tika menjadi lebih sehat bahkan tubuhnya menjadi lebih langsing.

Buka-bukaan soal gaya hidup yang dijalani, rupanya Tika tengah melakukan diet intermittent fasting. Metode diet tersebut sudah ia lakukan selama 10 tahun terakhir.

"Aku sudah melakukan intermittent fasting sudah lama ya, sudah dari sekitar 2014 atau 2013," ucap Tika dikutip dari 20detik, Senin (31/7/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya dengan diet, Tika juga lebih aktif berolahraga. Ia mengaku fokus dengan olahraga kardio untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat.

"Terus sudah kalau gitu olahraga, aku lebih ke kardio ya kayak renang jalan dan intensitas olahraganya semakin meningkat waktu pandemi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Tika mengatakan bahwa memiliki badan kurus bukanlah tujuannya untuk diet. Namun, tubuh lebih langsing yang didapatkan saat ini adalah bonus dari gaya hidup yang sedang dijalankan.

"Jadi ketika akhirnya kita melangsing ya, bukan kurus, melangsing sedikit ya itu bonus," tambahnya.

Mengenal Intermittent Fasting

Intermittent fasting adalah sebuah metode diet yang tidak berfokus pada jenis makanan yang dikonsumsi, melainkan pada waktu untuk makan. Dikutip dari Healthline, metode ini biasanya dilakukan dengan puasa 16 jam atau lebih setiap hari. Seseorang yang melakukan metode diet ini baru bisa makan pada periode tertentu.

Adapun berikut ini adalah beberapa metode intermittent fasting yang bisa dilakukan, antara lain:

Daily time-restricted fasting atau Metode 16/8

Metode intermittent fasting ini menjadi yang paling populer di tengah masyarakat. Metode ini mengharuskan seseorang melewatkan sarapan dan makan dalam jendela makan 8 jam. Umumnya jendela makan dilakukan pada pukul 11:00 - 19:00.

Setelah jendela makan selesai, orang yang menerapkan diet ini harus berpuasa selama 16 jam sampai jendela makan kembali terbuka.

Alternate-day Fasting atau Metode Eat-Stop-Eat

Metode ini dilakukan dengan cara makan dalam jumlah normal selama satu hari, lalu keesokan harinya berpuasa selama 24 jam penuh atau makan dengan porsi kecil (kurang dari 500 kalori).

Metode 5:2

Metode ini dilakukan dengan cara berpuasa 24 jam atau makan dengan porsi kecil (kurang dari 500 kalori) selama dua hari dalam seminggu. Sedangkan lima hari lainnya, makan dengan jumlah yang normal.

NEXT: Berbagai Manfaat Intermittent Fasting

Ada banyak studi yang membahas terkait manfaat yang bisa didapatkan melalui intermittent fasting. Metode diet ini memiliki manfaat yang besar terhadap kesehatan tubuh dan otak. Bahkan intermittent fasting juga meningkatkan kemungkinan seseorang untuk hidup lebih lama.

Berikut ini adalah beberapa manfaat intermittent fasting yang bisa didapatkan:

- Penurunan berat badan: Intermittent fasting membantu proses penurunan berat badan dan lemak perut tanpa harus secara sadar membatasi kalori.

- Peradangan: Studi menunjukkan kaitan intermittent fasting dengan pengurangan tanda peradangan yang menjadi pendorong utama banyak penyakit kronis.

- Kesehatan jantung: Intermittent fasting terbukti dapat melawan berbagai faktor risiko penyakit jantung seperti mengurangi kolesterol jahat, trigliserida darah, penanda inflamasi, gula darah, dan resistensi insulin.

- Kanker: Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat mencegah kanker.

- Kesehatan otak: Intermittent fasting dapat meningkatkan hormon BDNF dan membantu pertumbuhan sel saraf baru. Metode diet ini juga dapat melindungi diri dari risiko alzheimer.

- Anti-Penuaan: Penelitian yang dilakukan pada tikus membuktikan bahwa intermittent fasting dapat memperpanjang umur pada tikus. Studi menunjukkan bahwa tikus yang berpuasa hidup 36-83 persen lebih lama.

Halaman 2 dari 2
(avk/naf)

Berita Terkait