Cheating ala Dokter Gizi, Ini Cara Makan Mi Instan Tapi Tetep 'Sehat'

Cheating ala Dokter Gizi, Ini Cara Makan Mi Instan Tapi Tetep 'Sehat'

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Senin, 29 Des 2025 21:02 WIB
Cheating ala Dokter Gizi, Ini Cara Makan Mi Instan Tapi Tetep Sehat
Mi instan. Foto: Getty Images/lidiya agustina lidiya
Jakarta -

Mi instan kerap dijadikan 'pemadam kelaparan' bagi banyak orang karena dianggap murah dengan waktu memasak yang tak lama. Namun, di balik rasanya yang gurih, ultra processed food (UPF) ini sering dicap sebagai musuh pola makan sehat karena tinggi kalori, natrium, hingga kurang protein dan serat.

Spesialis gizi dr Nathania Sutisna, SpGK dari RS Abdi Waluyo mengatakan, meskipun mi instan termasuk UPF yang kurang baik untuk kesehatan jangka panjang, makanan ini masih bisa disulap menjadi lebih sehat.

"Kalau betul-betul mau sehat, bumbunya setengah aja atau bisa seperti biasa tapi makannya sekali-sekali saja, jangan dirutinkan," kata dr Nathania, kepada detikcom di Jakarta Pusat Selasa (17/12/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu harus ada proteinnya, jadi tambahlah telurnya kalau bisa yang diceplok biasa aja jangan digoreng. Terus sama pakai sayur-sayuran, jadi tinggi protein dan serat juga," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Namun, dr Nathania menekankan bahwa mi instan bukanlah pilihan yang tepat jika seseorang ingin mengonsumsinya untuk tujuan mendapatkan rasa kenyang lebih lama.

"Mi instan itu kan kalorinya tinggi, karena karbohidratnya tinggi. Jadi ketika kita spike nih, karbohidratnya naik ke atas, insulinnya kerja itu nggak lama gula darahnya akan turun. Makannya itu yang menyebabkan cepat lapar," katanya.

"Jadi cara mengakalinya gimana? Ya itu dengan menambahkan protein dan serat. Balik ke dua itu lagi," sambungnya.

Protein dan serat yang seimbang, lanjut dr Nathania akan membantu seseorang mengalami rasa kenyang lebih lama.




(up/up)

Berita Terkait