Meme Kocak Anak 'Bilingual' Jaksel yang Literally Bahasanya Campur Aduk

Foto Health

Meme Kocak Anak 'Bilingual' Jaksel yang Literally Bahasanya Campur Aduk

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Rabu, 05 Sep 2018 14:37 WIB

Jakarta - Stereotipe anak Jaksel yang dibilang suka campur bahasa lagi ngetren. Tapi jangan salah, kemampuan bilingual berhubungan juga dengan fungsi kognitif!

Bermula dari cuitan ramai di Twitter, stereotipe 'Anak Jaksel' yang suka mencampurkan bahasa Indonesia dan Inggris jadi ramai. (Foto: Internet)

Which is bikin bingung orang yang membacanya. (Foto: Internet)

Tapi ternyata, tahu enggak kalau orang yang memiliki 'bilingual brain' atau terbiasa menggunakan bahasa campuran ternyata bisa jadi tanda orang yang pintar. Dibuktikan dari sejumlah penelitian, ini bisa membantu untuk meningkatkan kemampuan kognitif. (Foto: Internet)

Enggak cuma campur bahasa Indonesia, bisa juga campur-campur dengan bahasa Jawa yang jadinya koyok ngene. (Foto: Internet)

Jadi teringat sosok seleb yang suka campur-campur nih. Wah anak Jaksel juga nih? (Foto: Internet)

'Gue lagi STRONG, af.' (Foto: Internet)

Boleh-boleh saja kok mencampurkan bahasa asal orang lain bisa mengerti maksudmu, seperti tujuan dari komunikasi. "Gunakanlah bahasa yang nyaman, sesuai dengan dengan konteks dan ‘nyambung’ dalam bercakap sehari-hari" tutur Veronica Adesla, Psikolog klinis dari Personal Growth, kepada detikHealth, beberapa waktu lalu. (Foto: Internet)

Meme Kocak Anak Bilingual Jaksel yang Literally Bahasanya Campur Aduk
Meme Kocak Anak Bilingual Jaksel yang Literally Bahasanya Campur Aduk
Meme Kocak Anak Bilingual Jaksel yang Literally Bahasanya Campur Aduk
Meme Kocak Anak Bilingual Jaksel yang Literally Bahasanya Campur Aduk
Meme Kocak Anak Bilingual Jaksel yang Literally Bahasanya Campur Aduk
Meme Kocak Anak Bilingual Jaksel yang Literally Bahasanya Campur Aduk
Meme Kocak Anak Bilingual Jaksel yang Literally Bahasanya Campur Aduk
Lelucon 'Anak Jaksel'
7 Konten
Lelucon tentang gaya bahasa 'Anak Jaksel' sedang viral di media sosial. Menghibur sih, tetapi sampai pada titik tertentu bisa saja menyinggung perasaan. Adakah pengaruhnya pada kesehatan jiwa?
Berita Terkait