Pengungsi Ethiopia Bertahan Hidup di Tengah Keterbatasan Obat-obatan

Foto Health

Pengungsi Ethiopia Bertahan Hidup di Tengah Keterbatasan Obat-obatan

AP Photo/Nariman El-Mofty - detikHealth
Selasa, 08 Des 2020 10:27 WIB

Sudan - Perang saudara membuat ribuan warga Ethiopia mengungsi ke Sudan. Para pengungsi itu bertahan hidup di tengah keterbatasan bantuan obat-obatan di pengungsian.

Perang saudara membuat ribuan warga Ethiopia mengungsi ke Sudan. Para pengungsi itu bertahan hidup di tengah keterbatasan bantuan obat-obatan di pengungsian.
Perang saudara yang terjadi di kawasan Ethiopia membuat ribuan warganya mengungsi untuk mencari perlindungan. Setidaknya 40.000 orang telah mengungsi ke Sudan, negara tetangga Ethiopia akibat konflik di negara asal mereka.
Perang saudara membuat ribuan warga Ethiopia mengungsi ke Sudan. Para pengungsi itu bertahan hidup di tengah keterbatasan bantuan obat-obatan di pengungsian.
Hidup di pengungsian bukan tanpa perjuangan. Para pengungsi tersebut pun harus bertahan hidup di tengah keterbatasan bantuan obat-obatan.
Perang saudara membuat ribuan warga Ethiopia mengungsi ke Sudan. Para pengungsi itu bertahan hidup di tengah keterbatasan bantuan obat-obatan di pengungsian.
Dilansir dari AP, seorang pengungsi Ethiopia bernama Terhas Adiso bercerita mengenai perjuangannya untuk bertahan hidup dari HIV yang dimilikinya di tengah keterbatasan obat-obatan di pengungsian.

Perang saudara membuat ribuan warga Ethiopia mengungsi ke Sudan. Para pengungsi itu bertahan hidup di tengah keterbatasan bantuan obat-obatan di pengungsian.
Adiso merupakan satu di antara pengungsi lainnya yang terbuka mengenai penyakit yang dideritanya namun memiliki kesulitan untuk mengakses obat-obatan yang dibutuhkannya.
Perang saudara membuat ribuan warga Ethiopia mengungsi ke Sudan. Para pengungsi itu bertahan hidup di tengah keterbatasan bantuan obat-obatan di pengungsian.
Selain keterbatasan bantuan obat-obatan, kekurangan gizi yang diderita sejumlah pengungsi tersebut turut menjadi persoalan tersendiri.
Perang saudara membuat ribuan warga Ethiopia mengungsi ke Sudan. Para pengungsi itu bertahan hidup di tengah keterbatasan bantuan obat-obatan di pengungsian.
Salah seorang pengungsi wanita bahkan harus berjuang bertahan hidup dari kondisi kekurangan gizi di tengah masa kehamilannya yang telah memasuki usia 9 bulan.

Perang saudara membuat ribuan warga Ethiopia mengungsi ke Sudan. Para pengungsi itu bertahan hidup di tengah keterbatasan bantuan obat-obatan di pengungsian.
Bantuan obat-obatan menjadi hal krusial bagi sejumlah pengungsi yang hidup dengan penyakit berbahaya seperti halnya Adiso maupun sejumlah pengungsi lainnya.
Perang saudara membuat ribuan warga Ethiopia mengungsi ke Sudan. Para pengungsi itu bertahan hidup di tengah keterbatasan bantuan obat-obatan di pengungsian.
Tanpa bantuan obat-obatan, kemungkinan mereka untuk bertahan hidup di tengah kondisi pengungsian yang terbatas menjadi kian sulit dan tak jarang membuat para pengungsi tersebut stres karena kekhawatiran mereka tak dapat bertahan hingga mendapatkan bantuan obat-obatan di pengungsian.
Pengungsi Ethiopia Bertahan Hidup di Tengah Keterbatasan Obat-obatan
Pengungsi Ethiopia Bertahan Hidup di Tengah Keterbatasan Obat-obatan
Pengungsi Ethiopia Bertahan Hidup di Tengah Keterbatasan Obat-obatan
Pengungsi Ethiopia Bertahan Hidup di Tengah Keterbatasan Obat-obatan
Pengungsi Ethiopia Bertahan Hidup di Tengah Keterbatasan Obat-obatan
Pengungsi Ethiopia Bertahan Hidup di Tengah Keterbatasan Obat-obatan
Pengungsi Ethiopia Bertahan Hidup di Tengah Keterbatasan Obat-obatan
Pengungsi Ethiopia Bertahan Hidup di Tengah Keterbatasan Obat-obatan
Berita Terkait