Ketahanan COVID-19 RI Nomor Dua Terbawah Dunia, Ini Penyebabnya

Foto Health

Ketahanan COVID-19 RI Nomor Dua Terbawah Dunia, Ini Penyebabnya

Dok. detikcom - detikHealth
Selasa, 07 Des 2021 09:20 WIB

Jakarta - Bloomberg perbarui penilaian ketahanan negara terbaik-terburuk dalam respons pandemi Corona. Hasilnya, Indonesia ada di urutan ke 52, nomor dua terbawah sedunia

Bloomberg perbarui penilaian ketahanan negara terbaik-terburuk dalam respons pandemi Corona. Hasilnya, Indonesia ada di urutan ke 52, nomor dua terbawah sedunia
Indonesia berada di urutan ke 52 atau nomor dua terbawah sedunia dalam penilaian Bloomberg terkait ketahanan negara dalam merespons pandemi COVID-19. Ranking Indonesia berada di atas Filipina yang berada di posisi akhir. ANTARA FOTO/Fauzan.
Bloomberg perbarui penilaian ketahanan negara terbaik-terburuk dalam respons pandemi Corona. Hasilnya, Indonesia ada di urutan ke 52, nomor dua terbawah sedunia
Sebelumnya, pada awal Oktober lalu, peringkat Indonesia lebih tinggi dari Malaysia dalam ketahanan melawan COVID-19. Namun, kini Malaysia berada di peringkat 50, dua peringkat lebih unggul ketimbang Indonesia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.
Kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah lagi di tengah penerapan PPKM-vaksinasi virus Corona. Per hari ini, total kasus COVID-19 di RI capai 999.256 orang
Sementara itu, dalam penilaian yang diperbarui Bloomberg tersebut, sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia berada di posisi terbawah. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab turunnya ranking Indonesia terkait penilaian ketahanan COVID-19. Pradita Utama/detikcom.
Bloomberg perbarui penilaian ketahanan negara terbaik-terburuk dalam respons pandemi Corona. Hasilnya, Indonesia ada di urutan ke 52, nomor dua terbawah sedunia
Salah satunya terkait vaksinasi COVID-19. Diketahui, Indonesia telah memberikan kurang dari 100 suntikan COVID-19 per 100 orang, hal ini dinilai menjadi penghalang utama untuk meningkatkan skor mereka menurut Bloomberg. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan.
Foto udara suasana pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021). Berdasarkan data Worldometer, Indonesia resmi masuk empat besar kasus aktif COVID-19 terbanyak di seluruh dunia, pada Kamis (15/7/2021) kasus aktif di Indonesia mencapai 480.199 kasus, melampaui Rusia yang tercatat 457.250 kasus, Indonesia juga jauh melampaui India yang tercatat 432.011 kasus. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Poin lain yang mempengaruhi adalah case fatality rate (CFR) atau tingkat kematian. Dalam catatan Bloomberg 3 bulan terakhir, CFR Indonesia berada di 6,5 persen. Sementara Malaysia CFR nya berada di angka 1,5 persen dan Singapura 'hanya' 0,3 persen. Itulah yang menjadi penyebab lain peringkat Indonesia turun empat posisi, ke ranking 52. Diketahui analisis Bloomberg per 30 November ini belum melibatkan kekhawatiran atas munculnya varian Omicron. Maka dari itu, mereka memberikan catatan ada kemungkinan risiko masing-masing negara kini bisa berubah usai mencatat Omicron. ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT.
Pengendara motor melintas di kawasan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (6/9/2021). Nampak sebuah mural Pelan Pelan Kita Mati (PPKM) terlihat di sebuah underpass. Sebelumnya mural terkait covid dan sindiran ke pemerintah berjamuran, satu per satu mural yang dibuat dihapus petugas.
Sementara itu, terkait dengan ancaman lonjakan kasus akibat virus Corona varian Omicron, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan tak akan ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh wilayah Indonesia periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Aturan yang nanti ditetapkan selama Nataru tetap mengacu pada indikator penilaian PPKM berlevel seperti saat ini. Rifkianto Nugroho/detikcom.
Sejumlah pelajar di Kota Solo menjalani swab PCR secara acak. Kegiatan swab PCR itu diketahui akan digelar di sejumlah sekolah hingga 21 Oktober 2021 mendatang.
Pasalnya, pemerintah menilai tren kasus COVID-19 berhasil ditekan, kasus harian relatif stabil di bawah 400 kasus dalam beberapa hari ke belakang. Begitu juga dengan kasus aktif dan jumlah pasien yang dirawat. Bahkan di Jawa Bali, jumlah wilayah yang masuk PPKM level 3 dengan risiko tinggi hanya tersisa 9,4 persen. Agung Mardika/Detikcom.
Bloomberg perbarui penilaian ketahanan negara terbaik-terburuk dalam respons pandemi Corona. Hasilnya, Indonesia ada di urutan ke 52, nomor dua terbawah sedunia
Luhut pun mengatakan keputusan tersebut didasarkan pada capaian vaksinasi COVID-19 dosis 1 di area Jawa dan Bali yang telah mencapai 76 persen, sementara dosis 2 telah mendekati 56 persen. Vaksinasi COVID-19 untuk lansia pun terus digencarkan hingga saat ini mencapai 64 dan 42 persen untuk dosis 1 dan 2 di area Jawa-Bali. Luhut turut menyebut hasil sero-survei juga menunjukkan masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi COVID-19 yang tinggi. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah.
Pemerintah akan memberlakukan PPKM level 3 se-Indonesia selama masa libur Natal dan tahun baru 2022. Hal itu dilakukan guna antisipasi lonjakan kasus COVID-19.
Meski begitu, pemerintah dipastikan melarang seluruh jenis kegiatan perayaan Tahun Baru di hotel, pusat perbelanjaan, mal, hingga tempat wisata atau tempat keramaian umum lainnya. Operasional pusat perbelanjaan, restoran, dan tempat wisata hanya diperbolehkan buka dengan kapasitas maksimal 75 persen. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.
Mal atau pusat perbelanjaan ramai dikunjugi warga Jakarta di kala libur Lebaran. Tak sedikit warga yang datang ke mal bersama anggota keluarga di momen Lebaran.
Bagaimana menurut anda? ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT.
Ketahanan COVID-19 RI Nomor Dua Terbawah Dunia, Ini Penyebabnya
Ketahanan COVID-19 RI Nomor Dua Terbawah Dunia, Ini Penyebabnya
Ketahanan COVID-19 RI Nomor Dua Terbawah Dunia, Ini Penyebabnya
Ketahanan COVID-19 RI Nomor Dua Terbawah Dunia, Ini Penyebabnya
Ketahanan COVID-19 RI Nomor Dua Terbawah Dunia, Ini Penyebabnya
Ketahanan COVID-19 RI Nomor Dua Terbawah Dunia, Ini Penyebabnya
Ketahanan COVID-19 RI Nomor Dua Terbawah Dunia, Ini Penyebabnya
Ketahanan COVID-19 RI Nomor Dua Terbawah Dunia, Ini Penyebabnya
Ketahanan COVID-19 RI Nomor Dua Terbawah Dunia, Ini Penyebabnya
Ketahanan COVID-19 RI Nomor Dua Terbawah Dunia, Ini Penyebabnya
Berita Terkait