Ukraina - Angka kelahiran prematur di Ukraina meningkat tiga kali lipat akibat perang. Hal itu karena stres berlebih dan memburuknya standar hidup para wanita hamil.
Foto Health
Terkini dari RS Bersalin di Ukraina, Makin Banyak Bayi Lahir Prematur

Misha, bayi yang lahir prematur pada usia 33 minggu, diperiksa di Rumah Sakit Perinatal Pokrovska, Pokrovs, Donetsk, Ukraina, Senin (15/8/2022) waktu setempat. Tampak jendela rumah sakit dibentengi dengan karung pasir.
Peralatan medis menunjukkan perkembangan bayi dalam kandungan. Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, tiga rumah sakit di wilayah Donetsk memiliki fasilitas untuk merawat bayi prematur. Dari tiga rumah sakit itu, satu terkena serangan udara Rusia dan yang lainnya harus ditutup akibat pertempuran.
Tempat bayi baru lahir terlihat di rumah sakit yang sedang dilanda perang. Kini hanya satu rumah sakit bersalin di kota pertambangan batu bara Pokrovsk yang masih beroperasi yaitu Rumah Sakit Perinatal Pokrovska.
Bayi mendapatkan perawatan intensif setelah lahir. Dr. Tetiana Myroshnychenko, menjadi satu-satunya ahli neonatologi yang tersisa di Donetsk, bahkan ia sekarang tinggal di rumah sakit. Ia menjelaskan bahwa ia tidak bisa meninggalkan rumah sakit walaupun sirene serang udara berbunyi karena bayi-bayi di bangsal inkubasi.
Sebuah bayi berada di pelukan orangtuanya tak lama setelah lahir di rumah sakit tersebut. Pejabat rumah sakit mengatakan angka kelahiran prematur atau dengan komplikasi meningkat tiga kali lipat setelah adanya perang di Ukraina.
Suasana ruangan perawatan di tengah sirene perang yang kadang berbunyi sewaktu-waktu. Kelahiran prematur karena stres berlebih dan memburuknya standar hidup para wanita hamil akibat perang di Ukraina.
Pemeriksaan ibu hamil saat usia kandungan sudah membesar. Di dalam bangsal bersalin rumah sakit, pembicaraan tentang perang tidak dianjurkan untuk menenangkan para ibu hamil.