Bangladesh - Bangladesh sedang berjuang melawan rekor wabah demam berdarah. Sepanjang tahun ini, 778 orang di Bangladesh telah meninggal dan 157.172 orang telah terinfeksi.
Foto Health
Demam Berdarah Mewabah di Bangladesh, 778 Orang Meninggal
Pasien demam berdarah menerima perawatan di Mugda Medical College and Hospital di Dhaka, Bangladesh, Kamis (14/9/2023). Para ahli mengatakan kurangnya respons yang terkoordinasi menyebabkan lebih banyak kematian akibat penyakit yang ditularkan nyamuk tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia baru-baru ini memperingatkan bahwa penyakit seperti demam berdarah, Zika, chikungunya dan demam kuning yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk menyebar lebih cepat dan lebih jauh karena perubahan iklim.
Sepanjang tahun ini, 778 orang di Bangladesh telah meninggal dan 157.172 orang telah terinfeksi, menurut Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan pemerintah. Badan Anak-anak PBB mengatakan jumlah sebenarnya lebih tinggi karena banyak kasus yang tidak dilaporkan.
Jumlah kematian tertinggi sebelumnya terjadi pada tahun 2022, ketika 281 orang dilaporkan meninggal sepanjang tahun.
Demam berdarah umum terjadi di daerah tropis dan menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, dan dalam kasus yang paling serius, pendarahan internal yang menyebabkan kematian.
Mohammed Niatuzzaman, direktur Rumah Sakit Mugda Medical College di Dhaka, mengatakan pada hari Kamis bahwa Bangladesh sedang berjuang untuk mengatasi wabah ini karena kurangnya “kebijakan berkelanjutan” dan karena banyak yang tidak tahu bagaimana cara menanganinya.











































