Gaza - Pengeboman yang dilakukan Israel membuat akses kendaraan darurat terhambat. Akibatnya pasien ginjal harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan cuci darah.
Foto Health
Pasien Ginjal di Gaza Antre Berjam-jam untuk Cuci Darah
Seorang pasien ginjal menjalani cuci darah di sebuah rumah sakit di Rafah, selatan Jalur Gaza, Minggu (24/12/2023).
Para pasien ginjal ini harus mengantre selama berjam-jam untuk bisa mendapatkan akses perawatan dialisis.
Pihak Bulan Sabit Merah Palestina menuturkan pengeboman yang dilakukan Israel di jalan-jalan utama Gaza membuat akses ambulans dan kendaraan darurat lainnya menjadi terhambat.
Dokter rumah sakit di Rafah dekat perbatasan Mesir juga menyebut mereka mulai kekurangan bahan bakar dan pasokan medis. Kondisi ini membuat kerja tim medis menjadi sulit dan menghambat pelayanan di sana.
Kepala departemen dialisis ginjal Ihab Masher mengatakan rumah sakit ini hanya memiliki 17 tempat tidur untuk dialisis. Biasanya rumah sakit melayani 120 pasien, namun sekarang ada 350 pasien yang harus menggunakan tempat tidur tersebut. Masher menambahkan bahwa penggunaan perangkat yang berlebihan menyebabkan kegagalan fungsi pada sistem dialisis sehari-hari.











































