Jakarta - Lonjakan kasus COVID-19 terjadi di beberapa negara Asia seperti Singapura dan Thailand. Indonesia belum mengalami lonjakan serupa, namun perlu waspada.
Foto Health
COVID-19 Ngegas Lagi di Asia, Indonesia Perlu Waspada

Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, memberikan keterangan pers mengenai situasi COVID-19 di Indonesia, Rabu (28/5/2025). Ia mengatakan sudah ada kasus COVID-19 yang terdeteksi di Indonesia tapi angkanya tidak terlalu tinggi. (Arsip Foto: Suci Risanti Rahmadania/DetikHealth)
Menjelang musim long weekend atau libur panjang, Dante mengingatkan agar masyarakat tidak lengah terhadap penularan COVID-19. Meski angkanya tidak terlalu tinggi, penularan virus bisa saja terjadi di tengah masyarakat. Masyarakat diminta tetap waspada dengan tetap jaga 3M, mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker. (Arsip Foto: Dok. Kemenparekraf)
Kasus COVID-19 di beberapa negara Asia dilaporkan mengalami kenaikan. Di antaranya Singapura, Thailand, Hong Kong, dan China. Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020, mengingatkan virus Corona belum benar-benar hilang. Meski kasusnya tidak seganas di masa puncak pandemi, virus ini masih perlu dipantau dengan ketat oleh para ahli di berbagai negara, termasuk Indonesia. (Arsip Foto: Pradita Utama/detikcom)
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Aji Muhawarman memastikan belum ada varian XEC sublineage atau turunan dari Omicron masuk ke Indonesia. Salah satu varian terbaru SARS-CoV2 tersebut belakangan tengah menyebar antara lain di Thailand. (Arsip Foto: Pradita Utama/detikcom)
Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) Dr dr Erlina Burhan, SpP(K), MSc, menegaskan bahwa COVID-19 masih ada, tapi jumlahnya sangat sedikit. Jadi, ia menyarankan untuk tetap waspada dan tidak lengah terhadap virus tersebut. (Arsip Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Spesialis paru dr Erlang Samoedro menjelaskan infeksi COVID-19 saat ini sudah mirip flu musiman. Gejala yang cenderung ringan karena daya tahan tubuh masyarakat yang jauh lebih baik pasca pandemi. Maka dari itu, pencegahan jelang libur panjang cukup dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat secara umum saja. (Arsip Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Meski gejala yang timbul akibat COVID-19 saat ini cenderung ringan, dr Erlang menekankan untuk jangan sampai terlena hingga tidak menerapkan perlindungan sama sekali. (Arsip Foto: Rengga Sencaya/detikcom)