Dalam dunia medis, istilah 'stroke kuping' memang tidak dikenal. Istilah ini digunakan di kalangan awam untuk menggambarkan sudden sensorineural hearing loss (SSHL) atau biasa juga disebut sudden deafness atau tuli mendadak.
Meski demikian, bukan berarti para dokter tidak mengenal stroke kuping. Dokter spesialis THT dari Primaya Hospital Makassar dr Dewi Yulianti, SpTHT-KL menjelaskan pengertian stroke yang lebih luas terkait stroke kuping.
"Stroke tidak hanya terjadi pada peredaran darah menuju otak. Kondisi serupa bisa terjadi di telinga dengan serangan dan manifestasi secara tiba-tiba yaitu kehilangan pendengaran tiba-tiba biasanya di satu telinga," kata dr Dewi kepada detikcom, Kamis (9/3/2023).
dr Dewi mengatakan tuli mendadak merupakan kedaruratan medis di bidang audiologi yang didefinisikan sebagai kehilangan pendengaran di bawah 30 dB yang terjadi kurang lebih selama 72 jam. Kondisi ini terjadi secara tiba-tiba dan kerap kali terjadi hanya di satu telinga.
Gejala awal tuli mendadak yakni pasien akan merasakan kehilangan pendengaran setelah bangun pagi. Kehilangan pendengaran akan dialami baik pada frekuensi rendah atau tinggi, distorsi persepsi suara, pusing, tinnitus sampai memiliki masalah keseimbangan.
"Tuli mendadak merupakan kedaruratan sehingga evaluasi pasien harus dilakukan segera dan cepat. Datang lebih dini ke dokter meningkatkan prognosis untuk pemulihan pendengaran yaitu anamnesis yang mendalam, pemeriksaan fisik kepala leher, dengan perhatian khusus ke pemeriksaan telinga dan saraf," pungkas dr Dewi.
Lihat juga Video 'Dokter Ungkap Alasan Anak Terlambat Bicara':
(kna/up)