1. Olestra
|
ilustrasi (foto: Thinkstock)
|
Olestra diduga mengganggu kemampuan tubuh menyerap beberapa nutrisi penting seperti beta-karoten dan lycopene. Untuk menangkal efeknya, produsen menambahkan beberapa nutrisi, tapi hal itu tetap tidak dapat menggantikan nutrisi yang tak terserap tubuh.
2. Pewarna Karamel
|
ilustrasi (foto: Thinkstock)
|
Kebanyakan perusahaan tidak mengungkapkan apakah pewarna yang dipakai dibuat dengan amonia atau tidak. Cara paling bijak adalah menghindari produk yang dicurigai mengandung bahan ini sebanyak mungkin. Senyawa ini ditemukan dalam Cola dan minuman ringan lainnya.
3. Sakarin
|
ilustrasi (foto: Thinkstock)
|
Sebuah penelitian tahun 2008 yang dilakukan Purdue University menemukan bahwa mengganti gula dengan sakarin membuat tikus dalam percobaan cenderung mengalami kenaikan berat badan secara berlebihan. Bahan ini sering ditemukan dalam minuman ringan.
4. Potasium Bromate
|
ilustrasi (foto: Thinkstock)
|
5. Butylated hydroxyanisole (BHA) dan Butylated hydroxytoluene (BHT)
|
ilustrasi (foto: Thinkstock)
|
6. Minyak Sayur
|
ilustrasi (foto: Thinkstock)
|
Sebuah penelitian di Harvard memperkirakan bahwa lemak trans menyebabkan 70.000 serangan jantung setiap tahun. Banyak produsen kemudian beralih menggunakan minyak goreng yang lebih sehat. Senyawa ini ditemukan dalam makanan junk food seperti burger.
7. Azodicarbonamide
|
ilustrasi (foto: Thinkstock)
|
Halaman 2 dari 8











































