Jakarta -
Weekend atau akhir pekan kerap menjadi kambing hitam saat seseorang mengalami peningkatan berat badan. Tidak sepenuhnya salah, sebab pada saat libur seseorang cenderung malas-malasan dan tidak membatasi diri untuk makan enak.
Namun saat memasuki hari kerja, risiko tubuh menggemuk tidak hilang begitu saja. Bahkan semakin banyak. Memang tidak mungkin bermalas-malasan dan bahkan mungkin tidak sempat makan enak, tetapi ada beberapa hal yang sering terabaikan padahal bisa memicu gemuk.
Beberapa hal yang dimaksud antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari Foxnews, Minggu (31/5/2015).
1. Sarapan
Melewatkan waktu sarapan banyak dikaitkan dengan risiko makan berlebihan pada siang harinya. Begitu pula dengan sarapan asal-asalan, misalnya sambil berangkat kerja. Tidak fokus pada makanan membuat seseorang cenderung makan berlebihan dan tidak peduli kandungan dalam makanannya.
2. Perjalanan menuju tempat kerja
Penelitian di American Journal of Preventive Medicine membuktikan bahwa terlalu lama berkendara berhubungan dengan peningkatan risiko kegemukan. Risiko gemuk paling banyak mengintai mereka yang harus menempuh perjalanan panjang untuk pergi dan pulang bekerja.
3. Terlalu banyak duduk
Bagi para pekerja kantoran, duduk berjam-jam di depan komputer adalah hal yang terlalu lazim dalam keseharian. Tentunya hal ini berisiko memicu penumpukan kalori. Terlalu lama duduk juga banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kardiovaskular.
4. Stres
Lebih dari 80 persen warga Amerika Serikat, dalam sebuah penelitian, disebutkan mengalami stres di tempat kerja. Stres mengubah pola makan, menjadi asal-asalan. Stres juga memicu perubahan hormon yang bisa pula berdampak pada metabolisme. Ujung-ujungnya, berat badan meningkat tanpa disadari.
5. Kurang tidur
Kombinasi dari semua faktor di atas bisa membuat para pekerja kantoran susah tidur. Kalau sudah kurang tidur, maka untuk menjaga berat badan ideal tentu lebih susah. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Obesity menyebut, target menjaga atau menurunkan berat badan paling mungkin dicapai oleh mereka yang tidur selama 6-8 jam sehari.
Melewatkan waktu sarapan banyak dikaitkan dengan risiko makan berlebihan pada siang harinya. Begitu pula dengan sarapan asal-asalan, misalnya sambil berangkat kerja. Tidak fokus pada makanan membuat seseorang cenderung makan berlebihan dan tidak peduli kandungan dalam makanannya.
Penelitian di American Journal of Preventive Medicine membuktikan bahwa terlalu lama berkendara berhubungan dengan peningkatan risiko kegemukan. Risiko gemuk paling banyak mengintai mereka yang harus menempuh perjalanan panjang untuk pergi dan pulang bekerja.
Bagi para pekerja kantoran, duduk berjam-jam di depan komputer adalah hal yang terlalu lazim dalam keseharian. Tentunya hal ini berisiko memicu penumpukan kalori. Terlalu lama duduk juga banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kardiovaskular.
Lebih dari 80 persen warga Amerika Serikat, dalam sebuah penelitian, disebutkan mengalami stres di tempat kerja. Stres mengubah pola makan, menjadi asal-asalan. Stres juga memicu perubahan hormon yang bisa pula berdampak pada metabolisme. Ujung-ujungnya, berat badan meningkat tanpa disadari.
Kombinasi dari semua faktor di atas bisa membuat para pekerja kantoran susah tidur. Kalau sudah kurang tidur, maka untuk menjaga berat badan ideal tentu lebih susah. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Obesity menyebut, target menjaga atau menurunkan berat badan paling mungkin dicapai oleh mereka yang tidur selama 6-8 jam sehari.
(up/up)