Jakarta -
Libur panjang sudah menanti di depan mata. Menyenangkan, tapi kalau tidak hati-hati bisa bikin perut menggendut karena banyak makan enak dan olahraganya juga libur.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat, Jerman dan Jepang membuktikan bahwa libur panjang sangat berdampak pada berat badan. Libur Natal misalnya, terbukti meningkatkan berat badan antara 0,3 persen hingga 0,6 persen.
Celakanya, dibutuhkan waktu rata-rata 5 bulan untuk kembali berat badan semula. Itu pun kalau disiplin untuk olahraga secara teratur dan selalu menjaga pola makan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Libur Panjang, Berat Badan Rata-rata Meningkat Hingga 0,6 Persen
Nah, sebelum menyesal ada baiknya mempersiapkan diri sebelum libur panjang sehingga tidak terjebak pada pola hidup tidak sehat. Berikut ini tipsnya, dirangkum dari berbagai sumber.
1. Sempatkan olahraga di sela jadwal liburan
Foto: thinkstock
|
Tidak butuh waktu lama untuk memenuhi anjuran untuk olahraga secara teratur, cukup meluangkan waktu 30 menit tiap hari. Tantangan terberat biasanya datang justru saat harus memulainya, yang kadang-kadang bisa memakan waktu berjam-jam untuk bernegosiasi dengan diri sendiri apakah perlu olahraga ketika ingin bersantai.Baca juga: Dilema Saat Libur: Tidur Vs Olahraga, Mana Sih yang Lebih Sehat?
2. Kontrol diri agar tidak kalap makan
Foto: thinkstock
|
Dalam diet yang sehat, cheating tidak diharamkan secara mutlak. Sekali waktu, boleh-boleh saja menyantap makanan bergula dan berlemak, minum minuman bersoda, atau ngemil keripik yang garamnya begitu banyak. Jangankan saat libur, di hari biasa pun sekali waktu tidak masalah selama porsinya tetap dijaga agar tidak berlebihan dan tidak terus-terusan.Baca juga: Percaya atau Tidak, Ancaman Gemuk Lebih Besar di Hari Kerja
Masalahnya, suasana libur sering mendorong orang untuk menerobos batasan-batasan tersebut. Semakin 'rebel', semangat libur dirasa semakin 'dapet'. Dalam kaitannya dengan pola makan, kondisi inilah yang membuat orang sering kalap dan akhirnya menggendut.
3. Mencoba liburan yang menantang
Foto: Thinkstock
|
Bagi yang terlalu sibuk sehingga tidak sempat olahraga di hari kerja, liburan sebetulnya menjadi peluang berharga untuk menyalurkan energi berlebih. Memilih agenda liburan yang menantang seperti naik gunung, menjelajah hutan dan pedesaan, atau bersepeda lintas-alam dijamin akan memberikan bonus ekstra pembakaran kalori.Baca juga: Awas, Hal Sepele yang Bikin Bobot Meroket Saat Libur Panjang
Tidak butuh waktu lama untuk memenuhi anjuran untuk olahraga secara teratur, cukup meluangkan waktu 30 menit tiap hari. Tantangan terberat biasanya datang justru saat harus memulainya, yang kadang-kadang bisa memakan waktu berjam-jam untuk bernegosiasi dengan diri sendiri apakah perlu olahraga ketika ingin bersantai.
Baca juga: Dilema Saat Libur: Tidur Vs Olahraga, Mana Sih yang Lebih Sehat?
Dalam diet yang sehat, cheating tidak diharamkan secara mutlak. Sekali waktu, boleh-boleh saja menyantap makanan bergula dan berlemak, minum minuman bersoda, atau ngemil keripik yang garamnya begitu banyak. Jangankan saat libur, di hari biasa pun sekali waktu tidak masalah selama porsinya tetap dijaga agar tidak berlebihan dan tidak terus-terusan.
Baca juga: Percaya atau Tidak, Ancaman Gemuk Lebih Besar di Hari Kerja
Masalahnya, suasana libur sering mendorong orang untuk menerobos batasan-batasan tersebut. Semakin 'rebel', semangat libur dirasa semakin 'dapet'. Dalam kaitannya dengan pola makan, kondisi inilah yang membuat orang sering kalap dan akhirnya menggendut.
Bagi yang terlalu sibuk sehingga tidak sempat olahraga di hari kerja, liburan sebetulnya menjadi peluang berharga untuk menyalurkan energi berlebih. Memilih agenda liburan yang menantang seperti naik gunung, menjelajah hutan dan pedesaan, atau bersepeda lintas-alam dijamin akan memberikan bonus ekstra pembakaran kalori.
Baca juga: Awas, Hal Sepele yang Bikin Bobot Meroket Saat Libur Panjang
(up/up)