Peneliti dari University of North Carolina of Medicine mengamati bahwa konsumsi ASI ekslusif pada bayi memiliki dampak signifikan terhadap komposisi, keragaman, dan kestabilan mikroba dalam usus.
"Ketika ibu menyusui bayinya, banyak hormon dan mikroba sehat akan ditransfer ke bayi. Nah, pertukaran mikroba dan bakteri sehat itu memudahkan transisi sistem pencernaan bayi dari susu ke makanan padat," kata ketua peneliti Andrea Azcarate-Peril.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bayi yang diberi ASI memiliki mikroba yang bisa mendukung mereka untuk dikenalkan dengan makanan padat," imbuh Andrea dalam laporannya di jurnal Frontiers in Cellular and Infection Microbiology dan dikutip pada Jumat (13/2/2015).
Untuk studi ini, Andrea dan timnya menumpulkan sampel tinja dan informasi terkait diet dan kesehatan 9 bayi. Pertumbuhan mereka diamati dari usia 2 minggu sampai 14 bulan. Dengan teknik genomic sequencing, dari sampel tinja bayi tersebut peneliti bisa mengetahui jenis dan fungsi bakteri di usus bayi.
"Selama bulan-bulan pertama kehidupan, ada perbedaan jelas jenis serta fungsi bakteri-bakteri yang ada di usus bayi yang mendapat ASI eksklusif dan yang tidak," kata Andrea.
Untuk itu, melalui studi ia berharap bahwa orang tua bisa lebih berusaha lagi memberi ASI ekslusif untuk bayinya jika memang tidak ada kendala. Misalnya saja kondisi kesehatan ibu yang tak memungkinkan dia untuk menyusui bayinya.
Baca juga: Ingin Produksi ASI Lancar Saat Menyusui? Ini Dia Rahasianya
(rdn/vit)











































