Inisiasi menyusui dini (IMD) penting dilakukan oleh ibu dan bayinya sesaat setelah proses persalinan. Nah, bagi ibu yang mengadopsi bayi dan ingin memberikan ASI melalui cara induce lactation atau mencetuskan penyusuan ibu, IMD juga disarankan dilakukan.
"Dengan keinginan yang kuat ibu dan ayahnya. Akan lebih berhasil bila mengadopsi bayi yang masih dalam kandungan ibu biologinya. Ibu adopsi diberi obat obatan yang meningkatkan ASI dan dilakukan pijat laktasi. IMD dilakukan pada ibu adopsi," kata dokter spesialis anak dari Rumah Sakit St. Carolus Salemba, dr Utami Roesli, SpA, saat ditemui detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis pada Kamis (5/3/2015)
Seperti diketahui, IMD mengandung banyak manfaat bagi ibu maupun anak. Selain membuat anak bisa belajar menyusu, IMD juga bisa menurunkan kadar hormon stres atau kortisol yang bisa berpengaruh pada perkembangan anak nantinya. Penelitian di AS menemukan bahwa kadar kortisol turun dalam waktu satu jam, maka dari itu waktu IMD yang tepat yakni satu jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu IMD merupakan awal mula bagaimana anak belajar menyusu. Jadi, ibu bertindak pasif dan anaknyalah yang aktif mencari susu.
Dijelaskan dr Utami, seorang ibu bisa menyusui bayi yang diadopsinya jika punya keinginan yang kuat. Meski memang diperlukan alat bantu, yakni ada botol yang diisi dengan susu bantu. Nah, tutup botol nanti disambungkan dengan dua selang halus.
"Tugas ayah juga perlu ada karena pengaruh ayah dalam keberhasilan menyusui penting, terlebih pada adoptive breastfeeding. Tugas ayah antara lain bisa memandikan bayi dan memijat bayi," lanjut dr Utami.
Menurut dr Utami, dari pengalamannya membantu ibu yang menyusui anak adopsinya, ASI yang keluar tidak sebanyak yang dikeluarkan ibu yang hamil terlebih dahulu. Namun, sebenarnya secara teoritis, ASI ibu adopsi bisa melimpah.
Apa manfaat menyusui bayi adopsi, baik bagi ibu dan bayinya? "Akan ada keterikatan kasih sayang yang lebih. Karena seringnya kulit ibu melekat pada kulit bayi. Sehingga kedekatan ibu dan anak adopsinya akan lebih baik," ucap dr Utami.
Dijelaskan dr Utami, seorang perempuan yang menjalani induced lactation memiliki waktu yang berbeda-beda sampai ASI-nya keluar. Ada yang 9 hari treatment sudah keluar, ada yang sampai 2 pekan, namun ada juga yang lebih cepat. Itu makanya proses ini membutuhkan keinginan kuat, terutama oleh si ibu adopsi.
Baca juga: Studi: Minum ASI Perkuat Sistem Imun dan Cegah Alergi Pada Bayi
(Nurvita Indarini/AN Uyung Pramudiarja)











































