Berdasarkan studi yang dilakukan peneliti di Belgia, anak laki-laki yang lahir dari ibu berusia di bawah 25 tahun atau di atas 34 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengidap diabetes melitus tipe 2. Untuk studi ini, ketua peneliti Dr Charlotte Verroken dan koleganya melibatkan hampir 700 pria berusia 25-45 tahun.
"Kami menemukan di kelompok pria sehat usia 25-45 tahun, pengaturan glukosa dalam tubuh terkait dengan usia ibu mereka saat melahirkan. Secara khusus, anak-anak dari ibu yang melahirkan di bawah 30 tahun dan di atas 34 tahun lebih banyak mengalami resistensi insulin dibanding mereka yang lahir dari ibu berusia 30-34 tahun," terang Verroken.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, peneliti menemukan mereka yang lahir dari ibu berusia 30-34 tahun memiliki kadar insulin puasa paling rendah dan mengalami resistensi insulin. Tingkat insulin puasa terendah berikutnya dimiliki mereka yang lahir dari ibu berusia di bawah 25 tahun. Peneliti juga menemukan lebih tua usia ibu saat melahirkan, lebih berat pula bayi yang mereka lahirkan.
"Kami berspekulasi ada hubungan dengan kematangan usia ibu seseorang saat melahirkan dengan kemampuan tubuh anak yang dikandung untuk memetabolisme glukosa. Kami mengingatkan, penelitian ini tidak dirancang untuk membuktikan hubungan sebab akibat," tegas Verroken dalam rilis di Endocrine Society dan dikutip pada Selasa (10/3/2015).
Dikatakan Verroken, studi yang ia lakukan hanya menunjukkan adanya hubungan antara usia ibu saat melahirkan dengan risiko anak terkena diabetes ketika dewasa.
(rdn/vta)











































