Penelitian yang dilakukan oleh Amy Brown dari Swansea University menemukan bahwa rasa nyeri yang terjadi ketika menyusui anak bisa jadi disebabkan oleh depresi pasca melahirkan. Perasaan was-was, takut salah dan tekanan dari lingkungan membuat si ibu stres dan akhirnya merasakan sakit ketika menyusui anaknya.
"Ada beberapa ibu yang memang tidak melakukan ASI eksklusif dengan beberapa alasan seperti gaya hidup, malu atau alasan lainnya. Namun pada beberapa ibu lain, mereka sangat ingin memberikan ASI eksklusif pada bayinya namun terpaksa berhenti karena rasa sakit yang dialami," ungkap Brown.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini berkaitan dengan depresi pasca melahirkan yang dirasakan si ibu. Mereka merasa ada yang salah dalam tubuh mereka, atau melakukannya dengan tidak benar, dan akhirnya cenderung menyalahkan diri sendiri atas kegagalan pemberian ASI eksklusif," tambah Brown lagi, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (30/10/2015).
Penelitian Brown dilakukan kepada 217 wanita yang sempat melakukan ASI eksklusif namun harus berhenti sebelum 6 bulan. Rata-rata partisipan berusia 32 tahun dan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Para partisipan ditanya soal proses menyusui dan diukur tingkat depresinya.
Hasil penelitian menunjukkan semakin awal ibu berhenti menyusui bayinya, semakin tinggi tingkat depresinya. Rasa sakit, putih terbelah, infeksi payudara, ASI sedikit dan bayi sulit untuk menyusu dengan benar merupakan beberapa alasan ibu berhenti memberikan ASI eksklusif yang diasosiasikan dengan depresi pasca melahirkan.
"Hal ini juga yang membuat sebagian ibu merasa menyusui adalah tugas yang berat, menyiksa dan menyakitkan. Bukan merupakan pengalaman yang indah dan menyenangkan, layaknya ibu-ibu lainnya," tukas Brown.
Christina Borra, pakar laktasi dari University of Seville, Spanyol, mengatakan bahwa pemahaman dan informasi yang diterima ibu seputar menyusui memiliki manfaat. Semakin banyak informasi yang diterima, semakin kecil pula risiko mengalami depresi dan kegagalan menyusui.
"Akan lebih baik jika ibu sudah merencanakan akan menyusui sejak kehamilan. Mencari informasi, membuat diri tetap senang dan berencana mengurus bayinya sendiri. Ini akan membantu menjaga kesehatan mental ibu," ungkapnya.
Baca juga: Agar Tumbuh Optimal, Pastikan Vitamin D Bayi Tercukupi Lewat ASI
(mrs/up)











































