ASI Eksklusif dan Vaksinasi Turunkan Risiko Infeksi Telinga Bayi

ADVERTISEMENT

ASI Eksklusif dan Vaksinasi Turunkan Risiko Infeksi Telinga Bayi

Firdaus Anwar - detikHealth
Selasa, 29 Mar 2016 13:35 WIB
Foto: thinkstock
Jakarta - Menurut data yang dilaporkan peneliti pada tahun 1990, setidaknya sekitar 46% anak akan mengalami infeksi telinga ketika mencapai usia satu tahun. Tapi kini angka kejadian tersebut sudah berkurang hingga 60% seperti dilaporkan dalam jurnal Pedriatics.

Apa yang mendorong kejadian ini disebut para ilmuwan berkat semakin tingginya angka kesadaran ibu untuk memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada bayi dan juga kemajuan vaksin modern. Menurut pemimpin studi dr Tasnee Chonmaitree dari University of Texas bila keduanya diberikan pada bayi maka ia bisa mendapat perlindungan yang cukup terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae yang bisa menginfeksi telinga, sinus, paru, dan darah.

"Orang tua disarankan memastikan anaknya mendapatkan vaksin seperti yang sudah direkomendasikan dan juga memberikan ASI yang sudah direkomendasikan. Jauhi paparan rokok terhadap anak dan hindari juga orang yang sedang pilek," kata Chonmaitree seperti dikutip dari Reuters pada Selasa (29/3/2016).

"Pilek sering kali bisa berujung pada infeksi bakteri atau virus di telinga. Maka dari itu kejadian infeksi telinga sampai sekarang sebetulnya masih umum meski insidennya secara keseluruhan berkurang," lanjut Chonmaitree.

Data dari 367 bayi lahir sehat yang diteliti oleh Chonmaitree menunjukkan setidaknya sampai usia 6 bulan ada kejadian infeksi pernapasan pada 305 bayi yang bisa berujung pada infeksi telinga. Namun hingga masa studi selesai hanya ada 180 kasus infeksi telinga saja yang terdokumentasikan dari total 143 bayi.

Baca jugaJangan Sepelekan Benjolan di Belakang Telinga si Kecil

Menyusui disebut peneliti sebagai faktor yang paling besar mengurangi angka kejadian. Oleh karena itu ibu disarankan untuk menyusui setidaknya sampai usia anak enam bulan untuk membangun kekebalan tubuh yang cukup. Selain infeksi telinga, ASI juga diketahui bisa mengurangi risiko untuk kondisi alergi, sindrom kematian mendadak, dan juga obesitas pada anak.

Faktor kedua yang disebut peneliti berperan mengurangi angka kejadian infeksi adalah pemberian vaksin untuk bakteri pneumococcal ketika usia anak menginjak dua bulan. Pemberian perlu dilakukan beberapa kali agar vaksin bisa memberikan efektivitas yang maksimal.

Terakhir adalah menghindari paparan asap rokok pada anak. Hanya saja untuk hal ini diakui oleh Chonmaitree secara statistik angkanya tak cukup kuat.

Baca jugaMembersihkan Telinga Anak dengan Cotton Bud, Aman atau Tidak?

(fds/up)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT