Sering Ajak Anak Bicara dengan Baby Talk, Ini Dampak bagi Perkembangannya

Sering Ajak Anak Bicara dengan Baby Talk, Ini Dampak bagi Perkembangannya

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Selasa, 23 Agu 2016 11:01 WIB
Sering Ajak Anak Bicara dengan Baby Talk, Ini Dampak bagi Perkembangannya
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Berbicara menggunakan baby talk atau bahasa bayi dengan si kecil bisa saja terdengar lucu dan menggemaskan. Misalnya, mengucapkan kata 'cicih' yang merujuk pada 'terima kasih', 'ama-ama' yang merujuk pada 'sama-sama' dan 'lutu' yang merujuk pada kata 'lucu'.

Psikolog anak dari TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima, MPsi, mengungkapkan boleh saja sesekali orang tua menggunakan baby talk ketika berbicara dengan buah hatinya. Tapi, bertutur seperti itu baiknya tidak sering dilakukan utamanya ketika anak sudah bisa bicara.


"Kalau terlalu sering dilakukan, anak jadi nggak tahu kata-kata yang benar seperti apa karena dia terbiasa diajak ngomong dengan baby talk. Ini pun berpengaruh pada perbendaharaan kata anak," ucap Saskhya saat berbincang dengan detikHealth baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak secara sosial, karena anak tidak bisa mengungkapkan kata-kata dengan semestinya, orang lain jadi tidak paham dengan apa yang dibicarakan anak. Akibatnya, anak sulit mengungkapkan maksudnya hingga ia pun tantrum untuk menunjukkan keinginannya karena dia tidak tahu bagaimana berbicara dengan bahasa yang jelas untuk mengungkapkan maksudnya.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Bikin Anak Lambat Belajar Bicara

Terlalu sering mengajak anak bicara dengan baby talk juga bisa membuat anak tidak mandiri. Sebab, dengan penggunaan baby talk anak bisa merasa bahwa dirinya selalu diperlakukan seperti bayi. Menurut Saskhya, hal ini bisa terjadi ketika orang tua belum siap menerima kondisi buah hatinya yang sudah tumbuh besar.

Saat berbicara dengan anak-anak terutama yang berusia di bawah 3 tahun, untuk menarik perhatian mereka tak melulu harus menggunakan baby talk. Saskhya menuturkan, orang dewasa bisa menggunakan nada bicara yang riang dan agak melengking. Dengan begitu, anak akan melihat orang yang mengajaknya berbicara amat semangat hingga perhatian mereka pun teralihkan.

"Ya sesekali bolehlah ngajak anak ngomong dengan baby talk tapi nggak terus-terusan juga. Kalau keseringan, anak bisa merasa diperlakukan terus seperti bayi sehingga anak bisa merasa dimanja. Memang baby talk ini terdengar sepele dan lucu. Tapi banyak kejadian bahwa baby talk bisa berpengaruh ke kondisi anak ke depannya," tutup Saskhya.

Baca juga: Anak Cenderung Cerewet dan Banyak Bertanya, Begini Baiknya Ortu Bersikap

(rdn/vit)

Berita Terkait