Psikolog anak dari TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima, MPsi, mengungkapkan boleh saja sesekali orang tua menggunakan baby talk ketika berbicara dengan buah hatinya. Tapi, bertutur seperti itu baiknya tidak sering dilakukan utamanya ketika anak sudah bisa bicara.
"Kalau terlalu sering dilakukan, anak jadi nggak tahu kata-kata yang benar seperti apa karena dia terbiasa diajak ngomong dengan baby talk. Ini pun berpengaruh pada perbendaharaan kata anak," ucap Saskhya saat berbincang dengan detikHealth baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 5 Hal yang Bisa Bikin Anak Lambat Belajar Bicara
Terlalu sering mengajak anak bicara dengan baby talk juga bisa membuat anak tidak mandiri. Sebab, dengan penggunaan baby talk anak bisa merasa bahwa dirinya selalu diperlakukan seperti bayi. Menurut Saskhya, hal ini bisa terjadi ketika orang tua belum siap menerima kondisi buah hatinya yang sudah tumbuh besar.
Saat berbicara dengan anak-anak terutama yang berusia di bawah 3 tahun, untuk menarik perhatian mereka tak melulu harus menggunakan baby talk. Saskhya menuturkan, orang dewasa bisa menggunakan nada bicara yang riang dan agak melengking. Dengan begitu, anak akan melihat orang yang mengajaknya berbicara amat semangat hingga perhatian mereka pun teralihkan.
"Ya sesekali bolehlah ngajak anak ngomong dengan baby talk tapi nggak terus-terusan juga. Kalau keseringan, anak bisa merasa diperlakukan terus seperti bayi sehingga anak bisa merasa dimanja. Memang baby talk ini terdengar sepele dan lucu. Tapi banyak kejadian bahwa baby talk bisa berpengaruh ke kondisi anak ke depannya," tutup Saskhya.
Baca juga: Anak Cenderung Cerewet dan Banyak Bertanya, Begini Baiknya Ortu Bersikap
(rdn/vit)











































