Seperti disampaikan oleh dr Yovita Ananta, SpA, IBCLC, MHSM, saat anak mulai makan biasanya ibu salah kaprah dan menganggap buah hatinya tak lagi memerlukan ASI dalam jumlah banyak. Padahal MPASI sejatinya adalah makanan pendamping ASI, bukan pengganti ASI.
"Mestinya setelah fase MPASI jangan sampai ibu lantas mengurangi banyak-banyak konsumsi ASI bayinya. Kalau bayinya nggak menyusu, otak menganggap ASI tidak diperlukan lagi sehingga produksinya dikurangi," tutur dokter spesialis anak yang praktik di RS Pondok Indah tersebut kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika sebelum makan bayi biasanya menyusu semau bayi (on demand) atau paling tidak 2-3 jam sekali, maka setelah anak makan biasanya pemberian ASI menjadi tak menentu. Inilah yang kemudian turut memengaruhi produksi ASI.
"Jadi jangan berpikir 'oh anak ini sudah makan, sudah kenyang, jadi tidak perlu diberi ASI'. Padahal makanan hanya melengkapi kebutuhan nutrisi anak yang memang semakin bertambah, anak tetap butuh ASI," imbuh dr Yovita.
Oleh sebab itu, agar produksi ASI tetap melimpah seperti sebelum anak mulai makan, dr Yovita menganjurkan para ibu untuk tidak membatasi pemberian ASI. Jika memang anak masih ingin menyusu, berikan saja. Dengan begitu, produksi ASI bisa stabil dan tidak menurun drastis juga.
(ajg/vit)











































