Dikatakan dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo, menurut teori, sebaiknya proses toilet training dilakukan saat anak sudah mulai bisa mengendalikan otot pencernaan dan juga bladder alias kandung kemihnya. Lantas, bagaimana cara mengetahui apakah si kecil sudah bisa mengendalikan otot pencernaan dan bladdernya?
"Beberapa tandanya anak mulai mempunyai jadwal Buang Air Besar (BAB) yang sama tiap harinya. Misal, anak pasti BAB sekitar pukul 7 atau 8 pagi. Selain itu, popoknya selalu kering saat tidur siang atau setidaknya dalam dua jam. Selain itu, anak juga tidak pernah BAB saat malam hari," kata dr Meta seperti dikutip dalam bukunya yang berjudul 'Play and Learn'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cara Simpel Agar Anak Bisa Berhenti Mengompol
dr Meta memiliki tips agar toilet training bisa menyenangkan bagi anak dan tentunya bisa berhasil. Coba belikan si kecil potty seat yang lucu sehingga anak tertarik dan bisa menjadikan potty seat itu sebagai mainan. Setelah itu, rajin ingatkan anak jika ia ingin BAB, maka beri tahu ayah, ibu, atau orang lain di rumah supaya anak bisa BAB di potty seatnya.
"Lalu konsisten terhadap aturan yang dibuat. Kalau tidak konsisten, anak akan bingung. Seperti pengalaman saya, saat anak saya terbiasa pup di potty seat tapi pernah saat sedang dalam perjalanan anak saya ingin pup, akhirnya saya suruh dia pup di dispo, besoknya ternyata dia pup lagi di dispo," kata dr Meta.
Agar suasana di kamar mandi menyenangkan, orang tua bisa membeli wallpapaer atau stiker-stiker yang disenangi anak kemudian ditempel di kamar mandi. Nah, aturan lain yang dapat diterapkan adalah tidak ada diaper atau popok kain di siang hari. Sehingga, diaper atau popok kain hanya dipakai di malam hari.
Hal ini bertujuan supaya anak bisa merasakan sendiri betapa tidak nyaman rasanya jika mengompol, selain terasa lengket dan bau. Kemudian, setiap dua jam, ajak anak ke toilet. Ketika anak sudah bisa melakukan proses training ini dengan baik, jangan lupa beri ia pujian.
"Simpel saja pujiannya, cukup ucapkan 'pintarnya anak mama', itu sudah bisa membuat anak happy dan setelahnya dia berusaha untuk nggak ngompol lagi," pungkas dr Meta
Baca juga: Mudah 'Ngompol' Saat Tertawa, Waspadai Gejala Inkontinensia Urine
(rdn/up)











































