"Baik pria dan wanita, semuanya berisiko mengalami inkontinensia urine. Kasus inkontinensia ini merupakan salah satu penyakit yang tinggi," ujar Dr. dr. Budi Imam Santoso, SpOG(K), dokter spesialis uroginekologi di RSIA YPK Mandiri saat ditemui pada acara Seremonial dan Press Conference Pembukaan Klinik Uroginekologi RSIA YPK MANDIRI yang dilangsungkan di Graha Mandiri, Jl. Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (23/3/2014).
Dr. M.S. Nadir Chan, SpOG(K), dokter spesialis uroginekologi lainnya di RSIA YKP Mandiri, Jakarta Pusat, mengungkapkan bahwa bila dibandingkan dengan penyakit lain yang juga tinggi kasusnya, inkontinensia ini masih jauh lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inkonentisia urine sejatinya masih belum diketahui oleh banyak pihak, terutama orang awam. Lantas apa yang menjadi tanda bahwa seseorang menderita inkonentisia urine?
"Inkontinensia urine adalah ketidakmampuan untuk menahan pipis. Istilah awamnya itu, orang yang mengalami ini mudah mengompol atau beser," tutur Dr. Budi.
"Makanya kalau ada seseorang yang mudah pipis setelah tertawa atau batuk sedikit terus langsung berbarengan dengan keluar air seni saat itu juga, itu harus diwaspadai," imbuhnya.
Namun Dr. Budi menambahkan bahwa tidak semudah itu langsung mendiagnosis bahwa seseorang menderita inkontinesia urine. Karena menurutnya, gejala itu bisa terjadi dalam waktu yang lama.
"Apalagi kan yang biasanya mengidap inkontinensia ini adalah orang dengan usia dewasa dan lanjut," ujar Dr. Budi.
(up/up)











































