.webp)
Public Health England merilis hasil survei yang dilakukan kepada 200 orang tua yang memiliki anak berusia 4 hingga 10 tahun. Ditemukan bahwa pada saat sarapan, anak bisa mengonsumsi hingga 11 gram gula atau setara dengan 3 buah gula balok.
Jika dirata-rata, anak bisa mengonsumsi hingga 1.000 balok gula saat sarapan hanya dalam satu tahun. Hal ini tentunya berlebihan, dan memperbesar risiko masalah kesehatan akibat gula seperti diabetes, obesitas hingga masalah gigi dan mulut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak-anak mengonsumsi terlalu banyak gula saat sarapan. Padahal kita tahu sarapan merupakan hal yang penting untuk mempersiapkan anak menghadapi harinya," tutur Alison Tedstone, pakar nutrisi dari Public Health England, dikutip dari BBC.
Satu mangkuk sereal yang disajikan saat sarapan mengandung kurang lebih 9 gram gula. Jika ditambah dengan susu cokelat yang digunakan di sereal dan jus jeruk yang diminum, kandungan gula bisa mencapai 19 gram.
Yang menarik, 84 persen orang tua mengatakan porsi sarapan dengan sereal, susu dan jus merupakan menu sarapan sehat. Padahal menurut Tedstone, menu sarapan sehat bukanlah menu sarapan yang tinggi karbohidrat, namun seimbang antara karbohidrat, protein serta serat.
Sebelumnya, dr Frieda Handayani Kawanto, SpA(K), mengatakan kebutuhan sayur balita kurang lebih 200 hingga 400 gram per harinya. Jika dikonversikan sebagai porsi makan, dr Frieda mengatakan porsi tersebut sama dengan penyajian menu buah dan sayur dalam 2,5 mangkuk.
"Jadi 2,5 mangkuk untuk satu hari ya. Jadi misalnya menu sayur saat sarapan, makan siang dan makan malam itu 2 mangkuk dan setengah mangkuknya merupakan porsi snack yang diganti dengan buah," tutur dr Frieda.
Baca juga: Sarapan Salad Plus Telur Pagi Ini? Ini Dia Manfaatnya
(mrs/vit)
