Menurut dokter spesialis anak RS Permata Depok, dr Firmansyah, SpA, benjolan di leher dapat merupakan respons normal tubuh dan merupakan bagi dari pertahanan tubuh.
"Beberapa kelenjar pertahanan tubuh tersebut ada di leher, ketiak dan selangkang. Pada anak-anak, karena sering batuk pilek, sakit telinga, sering demam atau ada infeksi di sekitar kepala, maka kelenjar di leher dapat membesar," tutur dr Firmansyah kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, orang tua tetap perlu memerhatikan kondisi benjolan tersebut. Jika benjolan makin lama makin besar, perlu dilakukan pemeriksaan apakah ada penyakit lain. "Konsultasikan hal ini dengan dokter keluarga untuk pemeriksaan lanjutan seperti tes mantoux atau ronsen," pesannya.
Hal serupa juga disampaikan oleh dr Aditya Suryansyah, SpA. Benjolan di leher atau bagian belakang kepala bayi bisa bermacam-macam penyebabnya. Letaknya pun bisa di kulit atau di bawah kulit.
"Bila benjolan terletak di bawah kulit, besarnya seperti kacang hijau, dipegang tidak sakit dan tidak melekat pada dasar (bila dipegang bergerak), kemungkinan hanya pembesaran kelenjar getah bening karena ada infeksi," tutur dokter yang praktik di RSAB Harapan Kita tersebut.
dr Aditya melanjutkan, bila benjolan cepat membesar maka sebaiknya dibawa ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Sebab bisa jadi benjolan tersebut bukanlah hal normal seperti pembesaran kelenjar getah bening.
Baca juga: Asal Bayi Tak Alergi, Ibu Menyusui Tak Perlu Pantang Makan Ikan (ajg/up)











































