Hamisi diketahui baru saja tiba di Heathrow Airport, Inggris, setelah melakukan penerbangan dari Kenya. Staf di bandara tersebut terpaksa harus membawa Hamisi ke toilet karena sudah tak ada waktu lagi untuk membawanya ke rumah sakit. Ia diketahui pergi ke Kenya untuk liburan akhir tahun, yang mungkin seharusnya tak ia lakukan terlebih dahulu mengingat usia kehamilannya yang sudah besar.
"Yang saya ingat, beberapa saat setelah turun dari pesawat saya meilhat banyak petugas medis dan saya berada di toilet. Ya, saya melahirkan bayi saya di lantai toilet," ujar Hamisi, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (10/1/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayi Hamisi yang belum diberikan nama ini lahir dengan sehat dan berbobot 2,7 kg. Ia merupakan adik baru dari dua saudara lainnya, Melissa (5) dan Jayden (18 bulan). Lantas bagaimana bisa Hamisi yang sedang hamil besar diizinkan naik pesawat oleh pihak bandara?
Hamisi mengaku ia tidak memberitahu armadanya, Kenya Airways, bahwa dirinya sedang hamil. Banyak armada penerbangan, termasuk Kenya Airways, melarang ibu hamil dengan usia kandungan di atas 28 minggu untuk melakukan penerbangan.
Sebelum Hamisi, terdapat beberapa kasus kelahiran yang juga terjadi di bandara dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan November 2013 silam, Emily Ortega (21), melahirkan di bandara Filipina, yaitu saat terjadi peristiwa angin topan. Selama proses itu, bandara berada dalam kondisi hancur dan terpaksa diubah menjadi pusat medis darurat.
Pada Februari 2013 lalu seorang wanita yang tak disebutkan namanya, tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil hingga akhirnya melahirkan di ruang keberangkatan Edinburgh Airport. Peristiwa ini terjadi di tengah-tengah ratusan orang yang sedang bersiap untuk melakukan penerbangan.
(ajg/vit)











































